Mataram –
Sebanyak 1.172 vaksinator COVID-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dikukuhkan setelah menjalani pelatihan. Mereka akan membantu kelancaran vaksinasi COVID-19 kepada warga NTB.
“Ada 1.172 anggota Batalyon Vaksinator Provinsi NTB. Mereka serdadu yang akan melawan COVID-19, melalui program vaksinasi,” kata Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal dalam keterangan Bidang Humas Polda NTB, Rabu (3/3/2021).
Pelatihan itu diadakan Bidang Dokter Kesehatan (Biddokkes) Polda NTB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, dan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB. Seribuan petugas vaksin ini merupakan tenaga kesehatan dari Polda NTB, Korem 162 Wira Bhakti, serta rumah sakit daerah dan swasta yang ada di NTB.
Vaksinasi dan COVID-19, kata Iqbal, ibarat MotoGP, yang keduanya berlomba menuju garis akhir. Iqbal mengatakan, jika vaksinasi disegerakan sampai ke masyarakat, virus akan tertinggal dan tidak sempat menular ke masyarakat.
“Itu sebabnya dia bentuk Batalyon Vaksinator COVID-19 di NTB ini agar virus tidak mendahului vaksin menuju masyarakat. Rencananya vaksinasi tahap ketiga akan dilaksanakan mulai Mei 2021. Untuk mempersiapkan segalanya, petugas vaksin harus dilatih dulu supaya lebih profesional dan maksimal pelayanannya,” tutur Iqbal.
Tercatat, petugas medis dari 30 RSUD dan swasta, 175 puskesmas, 9 klinik, 11 dinas kesehatan tingkat kabupaten/kota. Selain itu, 9 klinik pratama yang ada di NTB mengirimkan tenaga kesehatannya ke Batalyon Vaksinator COVID-19 Provinsi NTB.
Dalam kesempatan yang sama, Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah berharap hadirnya Batalyon Vaksinator COVID-19 dapat mempercepat target vaksinasi 75 persen penduduknya.
“Saya sangat apresiasi terobosan kreatif-inovatif Polda NTB membentuk Batalyon Vaksinator TNI-Polri, untuk mempercepat pencapaian target 75 persen populasi penduduk NTB dalam tahun ini,” ucap Sitti.
Kabid Dokkes Polda NTB Kombes dr Erwin Zaenul Hakim ditunjuk menjadi Komandan Batalyon Vaksinator TNI-Polri Provinsi NTB. Dia berharap masyarakat kooperatif menyambut program vaksinasi COVID-19 ini.
“Suatu saat orang masyarakat akan berbondong-bondong mencari vaksin, seperti di Jakarta sekarang, orang sampai mengantre untuk mendapatkan vaksin,” tutur dia.
Kepala Bapelkes Provinsi NTB Ali Wardana menjelaskan pelatihan Batalyon Vaksinator COVID-19 dilakukan secara daring agar lebih efektif dan tak menimbulkan kerumunan, mengingat banyaknya jumlah anggota.
(aud/jbr)