Jakarta – Google berencana untuk menghapus jutaan akun email dalam layanan Gmail yang terdeteksi tidak aktif selama dua tahun mulai Desember 2024.
Keputusan ini dapat berdampak pada pemilik akun, yang tidak dapat lagi mengakses layanan Google Workspace seperti Gmail, Google Drive, dan lainnya setelah akun mereka dihapus.
Menurut keterangan Google, seluruh file, termasuk catatan dan pengingat, di dalam platform tersebut akan secara otomatis terhapus.
Google berencana memberikan beberapa notifikasi sebelum penghapusan massal pada Desember untuk mendorong pemilik akun yang lupa untuk login dan mengaktifkan kembali akun mereka.
Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan untuk mencegah penyalahgunaan alamat email yang tidak aktif oleh pihak jahat. Akun yang tidak aktif sering menjadi target empuk bagi para pelaku kriminal untuk mengirim spam atau file berbahaya.
Tujuannya adalah untuk melindungi pengguna dari ancaman keamanan seperti spam, penipuan phishing, dan pembajakan akun.
VP Product Manager Google, Ruth Kricheli, menjelaskan bahwa akun nonaktif seringkali rentan, dan ketika disusupi, dapat digunakan untuk kegiatan tidak diinginkan seperti pencurian identitas atau penyebaran konten berbahaya seperti spam.
Google telah mengumumkan rencana ini pada bulan Mei dan akan menghapus akun yang pertama kali dibuat dan tidak pernah digunakan lagi.
Google menyarankan agar pengguna secara teratur login ke email, menonton video di YouTube, atau menggunakan pencarian Google untuk mencegah akun mereka dihapus.
Bagi pengguna yang menyimpan gambar di Google Foto, disarankan untuk masuk ke layanan tersebut secara terpisah untuk menghindari kehilangan foto secara permanen.
Namun, pengguna yang berlangganan aktif melalui akun Gmail di layanan seperti publikasi berita atau aplikasi, dipastikan tetap aman dari penghapusan.