Jurnalismeinvestigatif – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berencana untuk menghapus kewajiban penyelenggaraan wisuda di semua jenjang pendidikan sekolah.
Melalui Surat Edaran (SE) Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Nomor 14 Tahun 2023, pemerintah ingin memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan orang tua dalam mengatur kegiatan wisuda.
Langkah ini diambil berdasarkan banyaknya keluhan dari orang tua yang merasa terbebani dengan biaya dan persiapan wisuda di sekolah.
Latar Belakang Keputusan ini
Wisuda di Sekolah
Wisuda di sekolah merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan sebagai bentuk perayaan kelulusan siswa. Acara ini melibatkan prosesi seremonial, seperti pemberian ijazah, pengumuman nama-nama lulusan, dan pidato perpisahan. Tradisi ini telah lama ada di Indonesia dan dianggap sebagai momen bersejarah dalam kehidupan siswa.
Keluhan Orang Tua
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul keluhan dari orang tua siswa terkait kewajiban penyelenggaraan wisuda di sekolah. Mereka menganggap bahwa biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan wisuda terlalu mahal dan memberatkan secara finansial. Selain itu, persiapan acara seperti menyewa gaun atau jas, membuat undangan, dan biaya dokumentasi juga menjadi beban yang cukup besar.
Baca Juga : 5 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia, Dimana aja ya ?
Keputusan Kemendikbudristek
Alasan di Balik Keputusan
Kemendikbudristek menanggapi keluhan tersebut dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 14 Tahun 2023. Dalam surat edaran tersebut, Kemendikbudristek menyatakan bahwa wisuda sekolah bukanlah kegiatan yang wajib dilakukan dan tidak boleh menjadi beban bagi orang tua siswa. Hal ini dilakukan untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan orang tua dalam mengatur kegiatan wisuda, baik dari segi biaya maupun persiapan.
Peran Komite Sekolah
Dalam surat edaran tersebut, Kemendikbudristek juga mengingatkan pentingnya peran komite sekolah dalam menentukan kegiatan di sekolah. Komite sekolah yang terdiri dari orang tua peserta didik, komunitas sekolah, dan tokoh masyarakat diharapkan dapat memberikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pendidikan terkait program dan kegiatan sekolah. Komite sekolah juga diminta untuk melibatkan orang tua peserta didik dalam diskusi dan musyawarah terkait kegiatan di sekolah.
Baca Juga : Urgensi Pendidikan Seks Pada Remaja dan Anak
Pembinaan dan Peningkatan Kualitas
Pembinaan dari Kepala Dinas Pendidikan
Kemendikbudristek meminta kepala dinas pendidikan di provinsi maupun kabupaten/kota untuk melakukan pembinaan kepada seluruh satuan pendidikan di wilayahnya. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas layanan kepada peserta didik. Pemerintah ingin fokus pada esensi dari kegiatan wisuda, yaitu apakah wisuda memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau hanya sebagai bagian dari budaya sekolah.
Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan
Melalui kebijakan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan layanan pendidikan kepada peserta didik. Penting untuk memastikan bahwa waktu dan sumber daya yang sebelumnya dialokasikan untuk persiapan wisuda dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan bermanfaat bagi siswa.
Kemendikbudristek memutuskan untuk tidak lagi mewajibkan penyelenggaraan wisuda di semua jenjang pendidikan sekolah. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap keluhan orang tua siswa yang merasa terbebani dengan biaya dan persiapan wisuda.
Dengan memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan orang tua, diharapkan dapat mengurangi beban finansial dan meningkatkan fokus pada kualitas pembelajaran. Selain itu, penting juga untuk melibatkan komite sekolah dan orang tua peserta didik dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan sekolah.
Baca Juga : Polemik Impor KRL Bekas Kini Sampai Babak Rapat Finalisasi
Menjawab Pertanyaan
1. Apakah keputusan ini berlaku untuk semua sekolah di Indonesia?
Ya, keputusan ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan sekolah di Indonesia.
2. Apakah wisuda di sekolah tidak akan ada lagi?
Tidak, wisuda di sekolah masih bisa dilakukan, tetapi tidak lagi menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan.
3. Apa tujuan utama dari kebijakan ini?
Tujuan utamanya adalah mengurangi beban finansial bagi orang tua siswa dan meningkatkan fokus pada kualitas pembelajaran.
4. Apakah orang tua masih dapat memilih untuk melaksanakan wisuda di sekolah?
Ya, orang tua masih dapat memilih untuk melaksanakan wisuda di sekolah jika mereka menginginkannya.
5. Bagaimana cara melibatkan orang tua dalam pengambilan keputusan di sekolah?
Melalui komite sekolah, orang tua dapat terlibat dalam diskusi dan musyawarah terkait kegiatan di sekolah, termasuk keputusan mengenai wisuda.
Baca Juga : 10 Negara dengan Sistem Pendidikan Terburuk di Dunia, Apa Indonesia Termasuk?
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari jurnalismeinvestigatif.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainya.