Bogor – Polresta Bogor Kota mengamankan sejumlah remaja yang terlibat dalam aksi tawuran antargeng di Jalan Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor. Dalam tawuran tersebut satu orang meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, tawuran itu terjadi pada Minggu (21/2/2021), sekira pukul 04.00 WIB.
“Dalam kesempatan ini kami sampaikan pengungkapan kasus penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama di jalan Sholeh Iskandar, Tanah Sareal. Dalam kejadian itu satu orang meninggal dunia dan tersangka ada 6 orang,” kata Kombes Susatyo, Senin (8/3/2021).
Dari 6 tersangka, lanjut Susatyo, ada 3 orang yang berhasil diamankan dan 3 lainnya sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).
Tawuran tersebut berawal ketika korban, RH, bersama adik dan seorang rekannya datang ke Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor. Ketiganya datang untuk bergabung bersama rekan-rekannya karena mendapatkan kabar akan ada penyerangan dari kelompok geng motor lain.
Ketika tawuran terjadi, korban terjatuh dan langsung menjadi sasaran lawannya. Selanjutnya, 6 tersangka menyabetkan senjata tajamnya masing-masing ke tubuh RH secara membabi buta hingga meninggal dunia.
Selain mengamankan 3 pelaku tawuran, lanjut Susatyo, tim Kujang Kota Bogor juga mengamankan 6 remaja lainnya yang kedapatan membawa senjata tajam dan diduga hendak tawuran.
“Kami bentuk tim khusus tim Kujang Kota Bogor yang merupakan tim gabungan dari Polresta dan Kodim yang bertugas untuk menekan angka kekerasan di Kota Bogor. Dari hasil operasi dibeberapa lokasi pada malam minggu, kita amankan total ada 38 senjata tajam berbagai jenis,” kata Susatyo.
Susatyo menegaskan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap orang atau kelompok yang melakukan kekerasan.
“Tentunya kami, TNI, Polri dan semua stakeholder akan melakukan tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang mengedepankan kekerasan dalam menyelesaikan masalah, termasuk menekan tingkat agresifitas masyarakat sehingga Kota Bogor menjadi nyaman,” tambah Susatyo.
(isa/isa)