JAKARTA – Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan teknologi digital. Pasalnya, digitalisasi juga sudah mulai merambah ke berbagai daerah di Indonesia.
Dalam sesi Forum Pengembangan Ekosistem Smart City, Meidy Fitranto, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Biometrik, mengatakan salah satu konsep yang sedang dikembangkan saat ini adalah smart city untuk meningkatkan pembangunan daerah. Ia menjelaskan penerapannya berdasarkan biometrik.
“Teknologi biometrik Indonesia sudah mulai diterapkan, seperti untuk penyaluran dana bansos, subsidi, metode sistem pembayaran alternatif, penggunaan sistem transportasi, sistem monitoring dan registrasi, dll,” kata Meidy, Senin (04/04).
Baca juga: Pemerintah Berharap DNES 2022 Perkuat Ekosistem Digital di Tanah Air
Biometrik juga dapat menjadi solusi permasalahan perkotaan dan aplikasi smart city. “Penggunaan biometrik yang tepat dapat membuka banyak peluang untuk meningkatkan layanan yang efisien, efektif, dan sensitif terhadap privasi untuk mendukung solusi adaptif dan cerdas di perkotaan,” kata Meidy.
Selain mendorong pembangunan daerah, konsep smart city dapat memaksimalkan pendapatan daerah dan mendorong digitalisasi.
Kedepannya, Asosiasi Industri Teknologi Biometrik bersedia mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah dalam pengembangan dan implementasi kota pintar.
Sukses digital Nusantara Expo and Summit (DNES) 2022 di Solo, Jawa Tengah, 29-31 Maret 2022.
Acara dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkat kerjasama Kamar Dagang dan Industri Indonesia dengan Yayasan Internet Indonesia (GIIF) dan InterBio.
Baca Juga : Apa Kata Pakar Soal Kurikulum Prototipe Usulan Menteri Nadiem ?
Sumber : Sindonews | Editor : Dian