Jakarta – Nama Delpedro Marhaen, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penghasutan demonstrasi yang berujung ricuh di Jakarta. Penangkapan pada 1 September 2025 ini memicu perdebatan sengit mengenai kebebasan sipil dan hak asasi manusia. Siapakah sosok Delpedro Marhaen sebenarnya dan bagaimana latar belakangnya sebagai seorang aktivis?
Latar Belakang dan Perjuangan Delpedro Marhaen
Delpedro Marhaen bukanlah nama baru di dunia advokasi. Sebelum bergabung dengan Lokataru, ia telah mengukir jejak di berbagai organisasi advokasi dan penelitian ternama, termasuk KontraS. Pengalamannya yang luas di lapangan, ditambah dengan pendidikan di bidang hukum dari Universitas Tarumanagara dan Ilmu Politik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, membentuknya menjadi seorang aktivis yang vokal dan kritis.
Sebagai seorang aktivis HAM, Delpedro dikenal konsisten dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat. Ia sering menyuarakan isu-isu sensitif, seperti eksploitasi sumber daya alam dan pelanggaran hak asasi yang terjadi di Papua. Dedikasinya terhadap demokrasi juga diwujudkannya melalui tulisan-tulisan, salah satunya bahkan pernah diterbitkan oleh media internasional, Malay Mail.
Kasus Hukum yang Menjerat Aktivis Lokataru
Penangkapan Delpedro Marhaen bermula dari dugaan polisi bahwa ia menghasut dan memobilisasi anak di bawah umur untuk terlibat dalam aksi demonstrasi. Peristiwa ini terjadi pasca demonstrasi yang ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI. Namun, penahanan ini segera menuai protes keras. Pihak Lokataru Foundation, melalui pendirinya, Haris Azhar, mengecam tindakan aparat sebagai upaya untuk membungkam kebebasan sipil dan mengklaim adanya cacat prosedur serta pelanggaran HAM dalam proses penangkapan.
Pihak Lokataru menyatakan bahwa penangkapan dan penggeledahan kantor dilakukan tanpa surat perintah resmi, menambah kontroversi di seputar kasus ini. Situasi ini menunjukkan ketegangan antara upaya penegakan hukum dan perlindungan hak-hak sipil, menjadikannya isu yang terus menarik perhatian publik dan pegiat HAM.
Profil Delpedro Marhaen menunjukkan bahwa ia adalah seorang aktivis berpengalaman dengan rekam jejak yang kuat dalam memperjuangkan HAM dan demokrasi di Indonesia. Kasus hukum yang menjeratnya saat ini tidak hanya menyoroti perjalanannya sebagai seorang pejuang hak asasi, tetapi juga memicu perdebatan penting tentang batas-batas kebebasan berekspresi dan peran aktivis di tengah isu-isu sensitif nasional.