Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Login
Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Jurnalisme Investigatif
No Result
View All Result
Home Nasional

IHSG Anjlok Hampir 7 Persen, Sinyal Bahaya bagi Ekonomi Indonesia?

21 Maret 2025
in Nasional
0
IHSG Anjlok Hampir 7 Persen, Sinyal Bahaya bagi Ekonomi Indonesia?
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappScan QR Code

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kejatuhan drastis hampir 7 persen pada sesi pertama perdagangan, Selasa (19/3). Kondisi ini memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menghentikan sementara perdagangan saham guna menghindari dampak yang lebih luas.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebut bahwa anjloknya IHSG dipengaruhi oleh sentimen global, termasuk kebijakan ekonomi dan perang tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurutnya, kebijakan tersebut membuat investor cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Kamu mungkin suka

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum.

Korlantas Polri Maksimalkan ETLE dan SINAR untuk Cegah Transaksional dalam Pelayanan Publik

18 jam ago
Kakorlantas dan Menhub Tinjau Operasi Lilin Agung 2025 di Pelabuhan Gilimanuk Bali

Kakorlantas dan Menhub Tinjau Operasi Lilin Agung 2025 di Pelabuhan Gilimanuk Bali

2 hari ago

“Penurunan indeks ini sebenarnya sudah terjadi sejak pekan lalu. Beberapa isu global memang berdampak signifikan, sehingga investor memilih untuk wait and see. Penurunan hari ini pun dipicu oleh pembaruan kebijakan dari Donald Trump,” ujar Iman.

Faktor Domestik Ikut Berperan

Sementara itu, Ekonom Wijayanto Samirin memiliki pandangan berbeda. Ia menilai pelemahan IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh faktor domestik. Menurut analisisnya, terdapat lima sentimen utama yang memengaruhi pergerakan IHSG:

  1. Kondisi APBN Data menunjukkan APBN Februari mengalami defisit Rp31,2 triliun atau 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan outlook fiskal yang berat di 2025.
  2. Kebijakan Pemerintah Beberapa kebijakan dinilai tidak realistis dan kurang mempertimbangkan aspek teknokrasi yang jelas.
  3. Kasus Korupsi di BUMN Sejumlah kasus mega korupsi yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut memengaruhi kepercayaan pasar dan publik.
  4. Revisi Undang-Undang TNI Rencana revisi UU TNI yang mendapat kritik keras dari masyarakat juga menjadi salah satu faktor penyebab turunnya IHSG.
  5. Kekhawatiran atas Rating Kredit Investor mencermati kemungkinan penurunan peringkat kredit Indonesia oleh lembaga pemeringkat seperti Fitch, Moody’s, dan S&P dalam beberapa bulan mendatang.

Indikasi Pelemahan Ekonomi?

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita, menyatakan bahwa kondisi pasar saham saat ini menandakan bahwa ekonomi Indonesia sedang mengalami tekanan serius. Menurutnya, banyak investor memilih menarik asetnya karena ketidakpastian yang tinggi.

“Jika banyak investor melepas asetnya, ini menandakan adanya permasalahan fundamental dalam perekonomian. Data juga menunjukkan mayoritas pelepasan aset berasal dari investor domestik,” ungkap Ronny.

Ia menambahkan bahwa daya beli masyarakat yang melemah serta penurunan penerimaan negara semakin menguatkan indikasi bahwa ekonomi tengah mengalami tekanan berat. Data Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak dalam dua bulan pertama tahun ini hanya mencapai Rp187,8 triliun, turun 30,19 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pelarian modal yang terus terjadi juga berisiko memperlambat perputaran uang di dalam negeri, yang pada akhirnya dapat berdampak pada meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.

Faktor Kepercayaan dan Stabilitas Kebijakan

Selain faktor ekonomi, kekecewaan publik terhadap kebijakan pemerintah juga turut memicu ketidakstabilan di pasar modal. Salah satunya terkait pembentukan Danantara, yang dinilai berpotensi merugikan masyarakat dan membuka celah korupsi baru. Selain itu, rencana revisi UU TNI yang memungkinkan personel militer masuk ke dunia bisnis juga menjadi sorotan utama.

“Jika militer terlibat dalam sektor bisnis, ini bisa menciptakan distorsi pasar karena adanya ketimpangan dalam persaingan usaha. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor,” jelas Ronny.

Senada, Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyebut IHSG yang anjlok mencerminkan perekonomian yang tengah memasuki masa sulit. Pengelolaan fiskal yang defisit sejak awal tahun turut memperburuk sentimen pasar.

Upaya Pemulihan

Untuk mengatasi situasi ini, Ronny dan Rendy menyarankan sejumlah langkah strategis:

  1. Meningkatkan Kepercayaan Pasar Pemerintah perlu memberikan kepastian bahwa prospek ekonomi Indonesia tetap positif dan stabil.
  2. Menjaga Stabilitas Regulasi Kebijakan yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian, seperti revisi UU TNI, harus dikomunikasikan dengan baik agar tidak memicu reaksi negatif dari pelaku pasar.
  3. Memperbaiki Kondisi Fiskal Pemerintah harus meningkatkan penerimaan negara guna mengatasi pelebaran defisit, sehingga utang tidak terus menumpuk.
  4. Meningkatkan Daya Beli Masyarakat Upaya untuk memperkuat daya beli harus dilakukan, terutama menjelang periode konsumsi tinggi seperti Ramadan dan Lebaran.

Rendy menekankan bahwa komunikasi publik yang jelas sangat penting untuk menenangkan pasar dan menjaga stabilitas ekonomi. Jika pemerintah gagal melakukan langkah-langkah ini, IHSG dapat terus mengalami tekanan, dan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bisa sulit tercapai.

Baca Juga : Kekhawatiran Kembalinya Dwifungsi TNI dalam Revisi UU TNI

Tags: EkonomiIHSGIndeks Harga SahamSaham
Redaksi JurnalInvestigatif

Redaksi JurnalInvestigatif

Berita Terkait

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum.

Korlantas Polri Maksimalkan ETLE dan SINAR untuk Cegah Transaksional dalam Pelayanan Publik

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/12/30
0

Jakarta – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri terus mengembangkan transformasi digital dalam pelayanan lalu lintas guna mencegah praktik transaksi ilegal....

Kakorlantas dan Menhub Tinjau Operasi Lilin Agung 2025 di Pelabuhan Gilimanuk Bali

Kakorlantas dan Menhub Tinjau Operasi Lilin Agung 2025 di Pelabuhan Gilimanuk Bali

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/12/29
0

Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi...

Kakorlantas

Wisatawan Memadati Bali saat Nataru, Kakorlantas: Situasi Masih Terkelola

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/12/28
0

Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., melakukan pengecekan langsung kondisi lalu lintas...

Korlantas Polri

Kakorlantas Polri Sebut 1,7 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta Selama Libur Nataru 2025

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/12/28
0

Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menyatakan sebanyak 1,7 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta melalui...

Next Post
Mahasiswa UI Gugat Revisi UU TNI ke MK, Soroti Minimnya Keterbukaan

Mahasiswa UI Gugat Revisi UU TNI ke MK, Soroti Minimnya Keterbukaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Bisnis
  • Gagasan Ahli
  • Gercep Polri
  • Isu Polri
  • Jaga Negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pendapat Ahli
  • Pendidikan
  • Sains Teknologi
  • Sorotan
  • Sosial Politik
  • Trending no.1 Media Sosial

Berita Terbaru

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum.

Korlantas Polri Maksimalkan ETLE dan SINAR untuk Cegah Transaksional dalam Pelayanan Publik

30 Desember 2025
Kakorlantas dan Menhub Tinjau Operasi Lilin Agung 2025 di Pelabuhan Gilimanuk Bali

Kakorlantas dan Menhub Tinjau Operasi Lilin Agung 2025 di Pelabuhan Gilimanuk Bali

29 Desember 2025
Kakorlantas

Wisatawan Memadati Bali saat Nataru, Kakorlantas: Situasi Masih Terkelola

28 Desember 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -