Jurnalismeinvestigatif.com – Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), menyerahkan sepenuhnya kepada organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) untuk menentukan arah gerakan mereka setelah ia menyelesaikan masa jabatannya. Saat ini, terdapat perbedaan pandangan di internal organisasi terkait wacana perubahan bentuk Projo menjadi partai politik (parpol).
Bendahara Umum Projo, Panel Barus, menyatakan bahwa keputusan apakah Projo akan berubah menjadi parpol atau tetap sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) akan dibahas dalam Kongres Ketiga Projo pada Desember 2024. Menurut Panel, keputusan tersebut akan diambil berdasarkan aspirasi dari anggota di tingkat akar rumput.
“Itu semua akan dibicarakan dalam forum tertinggi organisasi, yaitu kongres. Kalau ada aspirasi dan keinginan dari masyarakat agar Projo berubah bentuk menjadi partai, itu tentu kami anggap sebagai masukan. Jadi, apakah Projo akan menjadi parpol atau tidak, kami serahkan pada kehendak rakyat. Yang pasti, Projo siap menjemput takdir sejarahnya,” ujar Panel kepada wartawan, Senin (28/10/2024).
Pada kongres nanti, Projo juga berencana meminta masukan dari Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina serta Presiden Prabowo Subianto.
“Tentu kami akan meminta nasihat dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Bagaimanapun, Projo memiliki komitmen untuk mendukung pemerintahan Bapak Prabowo dan Mas Gibran agar solid dan sukses hingga akhir periode,” tambah Panel.
Panel mengakui bahwa diskusi di internal Projo terkait wacana perubahan menjadi partai politik memunculkan pro dan kontra. Namun, ia menegaskan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal wajar dalam organisasi yang demokratis.
“Diskusi dan perbedaan pandangan di internal pengurus itu ada. Demokrasi di Projo tidak melarang adanya perbedaan. Ada yang berpandangan Projo tetap menjadi ormas multisektor, ada juga yang berpendapat Projo sebaiknya menjadi partai. Itu semua bagian dari proses demokrasi,” jelas Panel.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa ia tidak akan mengarahkan keputusan terkait masa depan Projo. Saat ditemui di Soto Triwindu, Solo, pada Minggu (27/10), Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Projo untuk menentukan arah mereka.
“Ya, terserah Projo,” kata Jokowi, ketika ditanya tentang kemungkinan Projo menjadi partai politik.
Jokowi juga menegaskan bahwa ia tidak memiliki pesan khusus bagi Projo setelah masa jabatannya berakhir. “Nggak, nggak ada (pesan khusus),” tutupnya singkat.
Baca Juga : Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Arif Wachyunadi Menghidupkan Semangat Polisi Istimewa Inovasi dan Keadilan