JurnalismeInvestigatif.com – Ramai di media sosial tentang mantan Bupati Cirebon, Dr. Drs. H. Sunjaya Purwadi Sastra, MM, M.Si.
Tiba-tiba muncul lagi narasi bahwa nama Pegi Setiawan masuk dalam daftar anak Sunjaya.
Seperti diketahui, Pegi Setiawan menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan pacarnya, Eki.
Terkait tuduhan bahwa keluarga Sunjaya terlibat, sang istri, Wahyu Tjiptaningsih, telah membantahnya.
Dia menegaskan bahwa tidak ada anaknya yang terlibat dalam kasus tersebut.
Tidak hanya Wahyu, anaknya, Ramadhani Sastra, juga membantah tuduhan itu.
Ramadhani menjelaskan bahwa pada saat kejadian pada Sabtu, 27 Agustus 2016, usianya baru 11 tahun.
Selain itu, Satria Robi Saputra, yang saat ini menjadi kepala desa di salah satu daerah di Cirebon, juga membantah semua tuduhan tersebut.
Lalu, siapa saja anak-anak Sunjaya dan Wahyu Tjiptaningsih?
Berdasarkan narasi yang beredar di media sosial, tidak ada nama yang mirip dengan anak-anak Sunjaya.
Termasuk tuduhan terbaru mengenai nama Pegi Setiawan.
Sunjaya menikah dengan Wahyu Tjiptaningsih, yang menjabat Wakil Bupati Cirebon dari 2021 hingga 17 Mei 2024.
Sunjaya memiliki empat anak, yaitu Satria Robi Saputra, Sela Syahvira Amalia, Resyah Prima Hanjaya, dan Ramadani Syahputra.
Sementara itu, Pemerintah Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Cirebon, telah mengantongi 25 nama yang mirip dengan nama pelaku pembunuhan Vina.
Diketahui bahwa Pegi atau Egi, Andi, dan Dani berasal dari Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Tiga orang ini awalnya adalah DPO kasus Vina Cirebon.
Namun, terbaru DPO hanya ada satu yakni Pegi Setiawan alias Perong yang sudah ditangkap polisi di Bandung, Selasa (21/5/2024) lalu.
Polda Jawa Barat mengeluarkan pernyataan terbaru, bahwa tidak ada DPO bernama Dani dan Andi, Minggu (26/5/2024).
Nama Andi dan Dani ternyata fiktif karena pelaku lainnya salah sebut.
Baca Juga : Kontroversi Film Vina Sebelum 7 Hari dan Mau Diboikot! #usutkasusvina
Periksa 25 orang di desa
Kepala Desa Banjarwangunan, Sulaeman, menyatakan bahwa pihak pemerintah desa bersama kepolisian telah memeriksa secara mendalam 25 orang di desa tersebut terkait nama-nama yang disebutkan.
“Setelah polisi merilis 3 nama pelaku berasal dari Desa Banjarwangunan, saya didampingi kepolisian juga dari Polsek dan Polres mengkroscek langsung tiga nama-nama tersebut,” ujar Sulaeman saat diwawancarai di kantornya, mengutip Tribunnews, Sabtu (18/5/2024).
Menurut Sulaeman, hasil pengecekan terhadap tiga nama yang dirilis oleh polisi, yaitu Egi atau Pegi, Andi, dan Dani, menunjukkan bahwa nama Egi atau Pegi tidak terdaftar sebagai warga Desa Banjarwangunan.
Sedangkan untuk nama Andi, ditemukan 15 orang yang sesuai dengan nama yang dicari polisi. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, 15 orang bernama Andi ini tidak sesuai dengan orang yang dicari polisi.
“Selanjutnya ada Dani, di kami (Desa Banjarwangunan) yang bernama Dani ada 10 orang, tapi sama kaya Andi, setelah dikroscek bukan Dani yang dimaksud,” jelas dia.
Proses pengecekan ini berlangsung secara teliti dengan melibatkan petugas dari polsek maupun polres.
Proses pengecekan dengan mendatangi satu per satu warga yang namanya sama.
Menurut Sulaeman, tidak ada kendala selama proses kroscek berlangsung.
“Karena kami datangi langsung rumahnya dan tidak sesuai dengan DPO yang dicari polisi,” katanya.
Hanya saja dalam proses ini ada kesulitan dalam mencari pelaku yang dimaksud kepolisian.
Hal ini lantaran polisi hanya merilis nama dan ciri-cirinya saja.
Sementara tidak ada foto, nama lengkap maupun alamat yang detail termasuk tidak ada sketsa wajah pelaku.
Menurut Sulaeman, pihaknya juga menyampaikan kekhawatiran lantaran nama desa yang sedikit tercoreng akibat dugaan ini.
“Di sisi lain, sebenarnya dengan menyertakan nama desa, desa kami sedikit tercoreng sih, karena kan masih diduga gitu. Ya mudah-mudahan saja di kami tidak ada 3 pelaku yang dimaksud polisi itu,” katanya.
Desa Banjarwangunan sendiri memiliki 46 RT dan 9 RW, dengan jumlah penduduk sekitar 11 ribuan dan 3 ribuan kepala keluarga.
Baca Juga : Pegi Setiawan alias Perong Ditangkap Setelah 8 Tahun Buron, Terancam Hukuman Mati
Tentang Sunjaya
Sunjaya saat ini mendekam di dalam tahanan atas kasus suap yang menjerat dirinya pada 25 Oktober 2018 lalu.
Dia kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, dengan tuduhan menerima suap.
Kini nama Sunjaya kembali muncul ke publik, seiring viralnya kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Bermunculan narasi yang mengkaitkan keluarga Sunjaya atas tewasnya Vina dan kekasihnya, Rizky alias Eky.
Hal itu ketika di media sosial, ada yang mengkait-kaitkan Andi, salah satu DPO kasus Vina Cirebon sebagai anak Sunjaya.
Pasalnya akun medsos bernama Prima Rayi Sona disebut sebagai Andi.
Istri mantan Bupati Cirebon HJ Wahyu Tjiptaningsih SE MSI memberikan klarifikasi terkait tudingan anak kandungnya terlibat dalam pembunuhan Vina Cirebon pada 2016 silam.
Mantan wakil bupati Cirebon periode 2019 – 2024 itu membantah tegas tudingan yang banyak ditujukan publik terhadap salah satu putranya.
Melalui fitur balasan komentar pada postingan Instagram miliknya, Minggu (19/5/2024), Wahyu Tjiptaningsih menegaskan keluarganya tidak ada sangkut pautnya dalam kasus Vina Cirebon.
“Waduh bangun tidur udah rame gini, punten mas dan mba terima kasih udah mampir ke instagram saya, sekali lagi saya ingin klarifikasi perihal kasus Vina yang sedang hangat, bahwa saya dan keluarga tidak ada sangkut paut sama sekali dengan kasus tersebut,” ungkap Wahyu Tjiptaningsih.
Wahyu Tjiptaningsih menegaskan anaknya tidak ada memiliki nama Dani atau Andi seperti yang ramai diperbincangkan dengan DPO kasus Vina Cirebon.
“Mungkin netizen menyangkutpautkan dengan anak saya yang bernama Ramadhani @Ramadanisastra, yang ada kemiripan nama namun saya tegaskan sekali lagi, Dani yang tertera dalam DPO kasus Vina bukan anak saya,” ujarnya.
Ia bahkan turut prihatin atas peristiwa yang terjadi dalam kasus Vina Cirebon.
“Mari kawal sama-sama dan menunggu keterangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
Putra dari Hj Wahyu Tjiptaningsih yang ikut dituduh juga memberikan pembelaan.
Melalui akun instagramnya @Ramadanisastra, ia membagikan potretnya saat masih remaja.
Termasuk penampilan sekarang sambil membandingkan dengan potret DPO yang dicari.
“Jadi mirip saya atau engga,” tulisnya.
Selain itu, Ramadani Sastra juga membagikan postingan tak ingin menghabiskan waktu terkait tudingan yang dilayangkan netizen kepadanya.
“Daripada menghabiskan energi untuk menyakiti orang lain, lebih baik kita semua fokus untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, kehidupan terlalu singkat untuk dipenuhi dengan kebencian dan penghinaan, kami memilih untuk tumbuh dan belajar dari setiap pengalaman termasuk dari perlakuan buruk yang kami terima,” tegasnya.
Sementara itu, pengacara Hotman Paris kembali bersuara mendesak penyidik untuk membuka tabir kasus pembunuhan Vina di Cirebon yang terjadi pada 2016 lalu.
Terbaru, Hotman Paris mengungkapkan dugaan salah satu pelaku pembunuhan Vina adalah anak dari mantan seorang pejabat berpengaruh.
Baca Juga : Komitmen Polisi Tuntaskan Kasus Vina
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari Jurnalismeinvestigatif.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.