Jurnalismeinvestigatif.com – Penyanyi dangdut Nayunda Nabila telah selesai menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Pemeriksaan berlangsung selama 12 jam.
Berdasarkan pantauan di Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 13 Mei 2024, Nayunda terlihat meninggalkan ruang pemeriksaan sekitar pukul 21.45 WIB. Ia telah diperiksa sejak pukul 09.45 WIB pagi.
Nayunda tampak mengenakan kemeja putih dan membawa tas jinjing. Ketika ditemui wartawan, ia tidak banyak memberikan komentar. Nayunda hanya menyatakan bahwa semua informasi yang diperlukan telah diserahkan kepada penyidik KPK, namun tidak merinci lebih lanjut mengenai apa yang telah diserahkan.
“Maaf ya, semua aku sudah serahkan ke penyidik nanti langsung ke penyidik aja ya, makasih,” kata Nayunda kepada wartawan.
Seperti diketahui, KPK memanggil Nayunda Nabila terkait kasus dugaan TPPU yang melibatkan SYL. Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, menjelaskan bahwa pemanggilan Nayunda merupakan bagian dari penyidikan terhadap dugaan TPPU yang dilakukan oleh SYL.
“Penyidikan perkara dugaan TPPU dengan Tersangka SYL,” ujar Ali.
Sebelumnya, jaksa KPK menghadirkan mantan koordinator substansi rumah tangga Kementerian Pertanian (Kementan), Arief Sopian, sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan dengan terdakwa SYL. Arief mengungkapkan bahwa SYL menggunakan anggaran Kementan untuk membayar ‘biduan’ dengan jumlah mencapai Rp 50-100 juta.
Mulanya, jaksa menanyakan pengeluaran Kementan yang diatasnamakan ‘entertainment’. Dalam persidangan yang digelar di PN Tipikor Jakarta, Senin (29/4/2024), Arief mengatakan uang entertainment itu merupakan pengeluaran untuk penyanyi atau ‘biduan’ yang diundang dalam acara yang digelar SYL.
“Saksi di sini menyebut ada pengeluaran juga untuk entertain, ya?” tanya jaksa.
“Ya termasuk yang tadi, Pak,” jawab Arief.
“Makanya saya tanyakan, ini karena saksi menyebutnya beberapa kali. Sekitar Rp 50 sampai Rp 100 juta, sekali mentransfer untuk entertain. Ini maksudnya entertain bagaimana sih?” tanya jaksa.
“Kadang kan ketika ada acara terus panggil penyanyi, gitu ya. Ada biduanlah, nah itulah yang kita harus bayarkan, gitu, Pak,” jawab Arief.
“Membayar penyanyi-penyanyi itu yang didatangkan?” tanya jaksa.
“Iya betul,” jawab Arief.
Jaksa menyebutkan nama salah satu penyanyi bernama Nayunda. Arief membenarkan ada pembayaran dari Kementan untuk Nayunda tersebut.
Baca Juga : Klarifikasi Bea Masuk dan Pelayanan Segera untuk Importasi Peti Jenazah
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari Jurnalismeinvestigatif.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.