Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Login
Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Jurnalisme Investigatif
No Result
View All Result
Home Sains Teknologi

Kepunahan Pari Jawa: Alarm Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati Laut

27 Desember 2023
in Sains Teknologi
0
Pari Jawa Punah
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappScan QR Code

Kamu mungkin suka

Google Akan Menghapus Jutaan Akun Gmail Tak Aktif, Ini Regulasinya

Google Akan Menghapus Jutaan Akun Gmail Tak Aktif, Ini Regulasinya

1 tahun ago
Aplikasi JKN Daftar BPJS Online

Cara Daftar BPJS Kesehatan Secara Online dan Syaratnya

2 tahun ago

Kabar mengejutkan datang dari perairan Indonesia, tepatnya dari jenis Ikan Pari Jawa yang telah resmi dinyatakan punah. Kehilangan spesies ini bukan hanya kerugian bagi keanekaragaman hayati laut, tetapi juga sebuah isyarat serius bagi kita semua untuk segera bertindak dalam rangka pelestarian laut. Pari Jawa punah menjadi alarm yang menderu, membangunkan kesadaran bahwa tiap bentuk kehidupan di lautan adalah bagian penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem bumi. Mari kita selami lebih dalam peristiwa ini dan identifikasi apa yang bisa kita lakukan untuk menghindari kemungkinan kepunahan spesies laut lainnya di masa yang akan datang.

Poin Penting

  • Pari Jawa (Urolophus javanicus) dinyatakan punah, menjadi spesies ikan laut pertama yang punah akibat aktivitas manusia.
  • Penangkapan ikan berlebihan dan degradasi habitat pesisir diduga menjadi penyebab utamanya.
  • IUCN mencatat spesies ini hanya dari satu spesimen yang ditemukan pada tahun 1862.
  • Kepunahan Pari Jawa menegaskan urgensi upaya konservasi dan pelestarian habitat laut.
  • Perlunya peningkatan kesadaran dan kerja sama global untuk mengelola populasi spesies laut secara berkelanjutan.

Perjalanan Pari Jawa Menuju Kepunahan

Ikan Pari Jawa, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Urolophus javanicus, telah menjalani sebuah perjalanan yang tragis, berujung pada kepunahannya yang diumumkan baru-baru ini. Satu-satunya spesimen yang pernah ditemukan dari spesies ini, direkam pada tahun 1862, saat itu ditangkap dan dijual di pasar ikan Jakarta. Seratus enam puluh tahun lebih kemudian, upaya-upaya penelitian dan pencarian dari berbagai kelompok ilmuwan, termasuk tim dari Charles Darwin University, telah membawa kita pada kesimpulan kelam: Pari Jawa tidak lagi ada.

Sejarah singkat dari ikan ini menunjukkan beberapa faktor kunci yang telah berkontribusi pada kepunahan spesies ini:

  • Penangkapan Ikan yang Berlebihan: Teknik penangkapan ikan tanpa aturan yang bertanggung jawab telah menyebabkan penurunan drastis populasi spesies laut di Teluk Jakarta, termasuk ikan Pari Jawa. Mulai dari era kolonial Belanda hingga sekarang, pemanfaatan sumber daya laut secara tidak berkelanjutan telah memakan korban.

  • Dampak Industrialisasi: Pertumbuhan industri di sekitar pesisir utara Jawa, khususnya daerah Teluk Jakarta, telah berdampak negatif terhadap kehidupan laut. Polusi akibat limbah industri dan perubahan ekosistem karena pembangunan infrastruktur telah mengganggu habitat asli dari Pari Jawa.

  • Kehilangan Habitat Pesisir: Pembangunan pesisir dan kemajuan industrialisasi telah mengubah lanskap alam menjadi wilayah kerja. Mengikis pasir pantai dan terumbu karang yang menjadi tempat tinggal ikan pari dan spesies lain, berakibat pada pengurangan sumber makanan dan ruang hidup bagi Pari Jawa.

Penemuan pada tahun 1862 itu seolah menjadi momen terakhir di mana keberadaan ikan Pari Jawa diketahui oleh manusia. Sejak itu, tidak ada lagi bukti atau perekaman mengenai keberadaan mereka. Tidak satupun laporan penangkapan, penampakan, apalagi dokumentasi ilmiah yang mendukung keberadaan Pari Jawa di perairannya sendiri.

Situasi tragis ini menggarisbawahi kerentanan spesies laut di bawah tekanan aktivitas manusia. Kepunahan Pari Jawa bukan hanya kerugian bagi biodiversitas laut Indonesia, tetapi juga peringatan keras bagi kita akan pentingnya pelestarian habitat laut, pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, dan refleksi mendalam terhadap dampak yang disebabkan oleh semua tindakan kita terhadap alam.

Dampak Perubahan Iklim dan Industrialisasi Terhadap Biota Laut

Perubahan iklim dan industrialisasi membawa dampak yang besar bagi kehidupan di laut. Aktivitas manusia ini bukan hanya mengakibatkan pemanasan global dan polusi, tetapi juga menjadi penyebab langsung terancamnya keberadaan banyak spesies laut. Laut bukan hanya rumah bagi beragam biota, tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Namun, dengan hilangnya ikan pari Jawa, kita dihadapkan pada realita muram mengenai kerentanan keanekaragaman hayati laut kita.

  • Perubahan iklim menyebabkan peningkatan suhu laut, yang mengganggu habitat asli dan siklus reproduksi berbagai spesies laut. Hal ini memperparah kondisi populasi ikan, termasuk ikan pari, yang kian hari kian menyusut jumlahnya.
  • Dampak industrialisasi telak terasa, khususnya di wilayah pesisir. Perkembangan industri sering kali berarti hilangnya habitat alami akibat pembangunan dan pencemaran. Banyak spesies laut yang kalah dengan perubahan mendadak ini, dan terpaksa mencari habitat baru atau mati karena tidak bisa menyesuaikan diri.
  • Menurut data Daftar Merah IUCN, bukan hanya ikan pari Jawa yang berisiko punah. Terdapat berbagai spesies lain yang kondisinya ikut terancam, seperti:
  • Penyu hijau di Pasifik Selatan Tengah dan Pasifik Timur
  • Ikan lele raksasa Mekong di China
  • Salmon Atlantik yang telah mengalami penurunan populasi yang signifikan

Kehilangan satu spesies seperti ikan pari Jawa bisa dianggap sebagai cerita yang merefleksikan kondisi banyak spesies lain yang mungkin belum kita sadari keberadaannya. Rentetan kepunahan ini memberikan bukti konkret akan dampak destruktif yang diakibatkan oleh ulah manusia, dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan besar tentang masa depan kehidupan di lautan kita.

Kita juga tidak bisa mengabaikan betapa banyak manusia yang bergantung pada laut untuk kehidupan sosial dan ekonominya. Dengan semakin berkurangnya keanekaragaman hayati laut, keberlangsungan hidup nelayan, industri perikanan, bahkan kebudayaan lokal yang erat kaitannya dengan laut, juga akan dipertaruhkan. Alarm yang membunyikan simbolis dari kepunahan ikan pari Jawa, semestinya menjadi panggilan bagi kita semua untuk bertindak segera dalam melestarikan habitat laut serta mengatur ulang aktivitas penangkapan ikan agar tidak berlebihan. Ini bukan hanya tugas pemerintah dan organisasi konservasi, melainkan tanggung jawab kita bersama sebagai penghuni planet ini.

Langkah Berikutnya: Mengevaluasi Strategi Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Perairan

Kepunahan Pari Jawa tidak sekadar menjadi akhir dari satu spesies, tetapi juga semacam pengingat keras bagi kita semua atas apa yang bisa terjadi jika sumber daya alam tidak dikelola dengan baik. Sejumlah langkah dapat diambil untuk mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap keanekaragaman hayati laut, yang mencakup beberapa aspek:

  • Penilaian Risiko dan Perlindungan Habitat:
    • Menilai secara akurat habitat yang paling membutuhkan perlindungan.
    • Mengidentifikasi dan melindungi ekosistem laut yang penting bagi spesies kunci, khususnya yang rentan dan terancam punah.
  • Pengelolaan Sumber Daya Perairan Yang Berkelanjutan:

    • Mengatur kuota penangkapan ikan yang berkelanjutan sesuai dengan populasi spesies dan ekosistem.
    • Menerapkan sistem pelaporan dan pemantauan yang efektif untuk mengevaluasi dampak kegiatan perikanan terhadap sumber daya laut.
    • Memperkenalkan teknik penangkapan yang ramah lingkungan serta mencegah praktek-praktek perikanan yang merusak seperti trawling bawah laut.
  • Kerja Sama Komunitas Pesisir:

    • Melibatkan komunitas pesisir dalam pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam.
    • Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada nelayan mengenai pentingnya konservasi dan cara-cara berkelanjutan dalam penangkapan ikan.
    • Mengembangkan ekowisata sebagai alternatif ekonomi agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada penangkapan ikan.
  • Kolaborasi Internasional dan Ilmu Multidisiplin:

    • Memperkuat kerjasama internasional untuk pertukaran informasi, strategi, dan sumber daya dalam konservasi laut.
    • Melibatkan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu untuk meneliti dan mengembangkan solusi inovatif bagi permasalahan keanekaragaman hayati laut.
  • Pengawasan dan Kebijakan yang Lebih Ketat:

    • Pemerintah perlu menetapkan regulasi yang lebih tegas mengenai penangkapan ikan dan pengelolaan habitat laut.
    • Mengimplementasikan hukum internasional seperti UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) untuk penegakan aturan di eezekutif perairan internasional.
    • Mendirikan kawasan konservasi laut (marine protected areas) yang luas dan efektif untuk memberikan sanctuary bagi spesies yang terancam.

Strategi di atas harus berjalan serempak untuk menciptakan dampak yang signifikan. Memang, menjalankan ini bukanlah pekerjaan mudah dan memerlukan dedikasi serta koordinasi dari semua pihak yang terlibat. Namun, melalui kerja keras, komitmen, dan kerjasama yang solid antar lembaga-lembaga konservasi, komunitas lokal, pemerintah, serta mitra internasional, ada harapan untuk meredam laju kepunahan dan melestarikan keanekaragaman hayati laut untuk generasi yang akan datang.

dianpurwanto

dianpurwanto

Berita Terkait

Google Akan Menghapus Jutaan Akun Gmail Tak Aktif, Ini Regulasinya

Google Akan Menghapus Jutaan Akun Gmail Tak Aktif, Ini Regulasinya

by Redaksi JurnalInvestigatif
2023/11/20
0

Jakarta - Google berencana untuk menghapus jutaan akun email dalam layanan Gmail yang terdeteksi tidak aktif selama dua tahun mulai...

Aplikasi JKN Daftar BPJS Online

Cara Daftar BPJS Kesehatan Secara Online dan Syaratnya

by dianpurwanto
2023/10/20
0

JurnalismeInvestigatif – Masyarakat yang ingin menjadi peserta BPJS Kesehatan kini tidak perlu repot datang ke kantor BPJS Kesehatan. Pasalnya, pendaftaran...

Cara Bypass Pendeteksi AdBlock pada YouTube

Panduan Cara Bypass Pendeteksi AdBlock pada YouTube

by Redaksi JurnalInvestigatif
2023/10/18
0

JurnalismeInvestigatif - Cara Bypass Pendeteksi AdBlock pada YouTube, kami akan memberikan solusi untuk mengatasi deteksi adblock dan menikmati konten YouTube...

Elon Musk Indonesia Maju Jika Internet Cepat dan Murah

Elon Musk: Indonesia Maju Jika Internet Cepat dan Murah

by Redaksi JurnalInvestigatif
2022/11/17
0

Jurnalisme Invesitgatif - Peritiwa ironi muncul pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) B20. Ketika CEO Tesla dan Twitter, Elon Musk, menjadi...

Next Post
UU Cipta Kerja

Menakar Harapan dan Tantangan UU Cipta Kerja di Panggung Pemilu 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Bisnis
  • Gagasan Ahli
  • Gercep Polri
  • Isu Polri
  • Jaga Negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pendapat Ahli
  • Pendidikan
  • Sains Teknologi
  • Sorotan
  • Sosial Politik
  • Trending no.1 Media Sosial

Berita Terbaru

Mengapa Korupsi di Indonesia Terus Berulang? Ini Penjelasan Para Ahli

Mengapa Korupsi di Indonesia Terus Berulang? Ini Penjelasan Para Ahli

16 Mei 2025
OCCRP Rilis Daftar Tokoh Finalis Perusak Dunia 2024, Jokowi Termasuk di Dalamnya

OCCRP Rilis Daftar Tokoh Finalis Perusak Dunia 2024, Jokowi Termasuk di Dalamnya

15 Mei 2025
Bupati Tapsel Copot Tiga Pejabat karena Indisipliner dan Penyalahgunaan Wewenang

Bupati Tapsel Copot Tiga Pejabat karena Indisipliner dan Penyalahgunaan Wewenang

30 April 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -