Jakarta – Calon Wakil Presiden Mahfud MD membagikan pengalaman menarik melalui unggahan foto salam tiga jari bersama pilot dan co-pilot Garuda Indonesia pada Kamis (16/11/2023) lewat akun Instagramnya.
Momen tersebut terjadi ketika Mahfud sedang dalam penerbangan menuju Sumatera, dan tiba-tiba didatangi oleh pilot pesawat yang ditumpanginya, Kapten Widiyanto. Kapten Widiyanto dengan ramah menawarkan Mahfud untuk berfoto bersama di kokpit.
“Capt Widiyanto mengajak ngobrol sebentar, lalu menawari foto bersama di kokpit, wah senangnya saya,” cerita Mahfud.
Dalam ruang kemudi pesawat, Mahfud berpose bersama dengan salam tiga jari, yang merupakan simbol nomor urut Paslon Ganjar – Mahfud.
Sehari setelah kejadian tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memanggil pilot dan co-pilot tersebut karena peristiwa tersebut menarik perhatian perusahaan.
“Irfan menyatakan bahwa awak penerbang tersebut telah dipanggil untuk memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut. Selain itu, mereka juga akan menjalani pembinaan terkait aspek prosedur keselamatan penerbangan sesuai ketentuan kepegawaian yang berlaku,” kata Irfan.
Irfan juga menegaskan perusahaan plat merah ini mengingatkan seluruh karyawan akan pentingnya menjaga netralitas, terutama dalam tahun politik.
Menanggapi hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada kewajiban bagi pegawai BUMN untuk bersikap netral dalam pemilu karena mereka bukan Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kalau BUMN kan bukan ASN, itu saja. Kategorinya kan mesti ada, kalau kementerian BUMN, nah itu ada catatan,” kata Erick.
Namun, Erick menambahkan bahwa kritik yang muncul akibat pose tiga jari tersebut akan menjadi evaluasi bagi BUMN. Dia juga menyatakan bahwa telah dilakukan “bersih-bersih” sebagai respons terhadap kasus ini, dan ia terbuka terhadap kritik yang disampaikan terkait BUMN.
Ketua TPN, Arsjad Rasjid, memberikan komentar terkait pemanggilan pilot dan co-pilot Garuda Indonesia yang berpose bersama Mahfud dengan salam tiga jari. Menurutnya, masyarakat seharusnya bebas berpose karena itu adalah bagian dari pesta demokrasi.
“Yang penting sekarang begini, bahwa balik lagi mestinya ini adalah pesta demokrasi, mestinya kebebasan untuk melakukan itu menjadi bagian yang penting dalam pesta demokrasi,” ujar Arsjad mengutip dari CNN Indonesia pada Sabtu (18/11/2023).
“Jadi ya saya mengatakan balik-balik lagi. Udah lah yuk kita lakukan suatu proses demokrasi yang asik,” tambahnya.
sumber : CNBC Indonesia, Idntimes, CNN Indonesia