JurnalismeInvestigatif – Baju adat Madura merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sangat menarik untuk dipelajari.
Setiap jenis baju adat memiliki ciri khas yang unik dan mencerminkan kearifan lokal dari masyarakat Madura.
Pakaian tradisional terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing memiliki ciri khas dan makna yang berbeda.
Berikut adalah 6 jenis baju adat Madura beserta ciri khasnya yang memukau:
Baju Manten Madura
Baju Manten Madura adalah pakaian tradisional yang dipakai oleh mempelai pria dan wanita dalam upacara pernikahan adat Madura. Pada umumnya, baju Manten Madura ini terbuat dari bahan satin atau sifon yang dihiasi dengan hiasan payet dan manik-manik yang membuatnya tampak mewah dan elegan.
Baju Manten Madura pria terdiri dari celana dan baju yang panjangnya melewati pinggang. Baju Manten pria memiliki warna yang sama dengan baju Manten wanita. Selain itu, baju Manten pria juga dilengkapi dengan kain tenun yang disampirkan di bahu dan diikat di pinggang untuk memberikan tampilan yang lebih khas.
Sementara itu, baju Manten Madura wanita terdiri dari kebaya dan kain sarung. Kebaya yang dipakai memiliki corak dan warna yang sama dengan baju Manten pria, dan juga dihiasi dengan hiasan payet dan manik-manik yang indah. Kain sarung yang digunakan pun tidak kalah cantiknya dengan kain batik yang sering dipakai oleh masyarakat Jawa.
Dalam acara pernikahan adat Madura, kedua mempelai akan mengenakan Baju Manten Madura ini dan diarak keliling kampung oleh keluarga dan saudara. Pakaian adat ini juga menjadi simbol kekayaan dan kemakmuran dari keluarga yang mengadakan pernikahan. Oleh karena itu, tidak heran jika Baju Manten Madura ini dianggap sebagai salah satu pakaian adat yang paling mewah dan prestisius di Indonesia.
Kebaya Rancongan
Kebaya Rancongan adalah baju adat khas Madura yang sering dikenakan oleh para wanita pada saat acara-acara tertentu, seperti pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Baju adat ini memiliki ciri khas berupa model yang panjang hingga betis dengan warna yang bervariasi, mulai dari warna-warna cerah hingga warna netral.
Kebaya Rancongan terbuat dari bahan katun atau sutera yang berkualitas dan memiliki motif khas Madura yang unik, seperti motif buah-buahan, hewan-hewan, atau bunga-bungaan. Pada bagian depan kebaya terdapat kancing atau benang sebagai pengikat, serta hiasan seperti renda, manik-manik, atau sulaman yang menambah keindahan dari kebaya tersebut.
Selain menjadi baju adat yang populer di Madura, Kebaya Rancongan juga menjadi salah satu ikon busana tradisional Indonesia yang diakui secara internasional. Dalam beberapa ajang fashion show, Kebaya Rancongan kerap ditampilkan dengan desain yang lebih modern dan menarik, sehingga semakin memperkaya keanekaragaman budaya Indonesia.
Baju Pesa’an Madura
Baju Pesa’an merupakan baju tradisional Madura yang biasanya dikenakan oleh wanita pada acara-acara adat atau pernikahan. Baju Pesa’an memiliki ciri khas berupa hiasan bordir yang rumit dan memukau, serta detail kerah yang tinggi.
Bahan yang digunakan untuk membuat Baju Pesa’an adalah kain sutra atau tenun khas Madura yang dikenal dengan nama kain Songket. Hiasan bordir pada Baju Pesa’an biasanya berwarna-warni dengan motif bunga atau sulur-suluran. Selain itu, pada bagian kerah, terdapat hiasan manik-manik yang menambah keindahan baju ini.
Baju Pesa’an terdiri dari beberapa bagian, yaitu kebaya yang dipadukan dengan kain batik sebagai rok, serta beberapa aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting-anting yang dikenakan sebagai pelengkap. Baju Pesa’an biasanya dikenakan oleh pengantin wanita dalam upacara adat pernikahan di Madura.
Meskipun Baju Pesa’an merupakan baju adat yang kental dengan nuansa tradisional, namun beberapa desainer muda Madura mencoba menghadirkan inovasi dan modifikasi pada model baju ini agar tetap sesuai dengan tren fashion saat ini. Beberapa desainer muda Madura bahkan mencoba menghadirkan baju Pesa’an dengan sentuhan modern, sehingga dapat dipakai dalam berbagai acara seperti pesta atau acara resmi lainnya.
Baju Gothil
Baju Gothil adalah salah satu jenis baju adat tradisional yang berasal dari Madura. Baju ini biasanya dikenakan oleh para penari dalam acara tarian tradisional Madura seperti tari Bedaya dan tari Rokat Taseh.
Baju Gothil memiliki ciri khas berupa potongan baju yang panjang hingga lutut dengan model balon pada bagian atas dan bawahnya. Baju ini juga dilengkapi dengan kain batik sebagai bawahan dan kerudung batik sebagai penutup kepala. Bahan yang digunakan untuk membuat baju Gothil adalah kain sutera dengan motif yang beragam, seperti motif bunga atau geometris.
Selain sebagai kostum tarian, baju Gothil juga sering dipakai dalam acara adat seperti pernikahan atau khitanan. Baju ini memberikan kesan elegan dan anggun pada pemakainya serta dapat menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Madura.
Jebeng dan Thulik
Baju Jebeng dan Thulik merupakan baju adat tradisional dari Madura yang sering dipakai dalam acara-acara adat dan upacara adat. Baju Jebeng biasanya dipakai oleh pria, sedangkan baju Thulik biasanya dipakai oleh wanita.
Baju Jebeng terdiri dari kemeja panjang dan celana panjang yang terbuat dari kain tenun dengan motif khas Madura. Kemeja Jebeng memiliki kerah tinggi yang dihiasi dengan benang emas atau perak. Pada bagian lengan dan bahu, terdapat hiasan bordir berwarna-warni yang menambah keindahan baju Jebeng.
Sedangkan Baju Thulik terdiri dari kain panjang yang dibungkus di bagian atas tubuh dan dipadukan dengan kain selendang sebagai hiasan di bagian bahu. Kain Thulik biasanya terbuat dari kain sutera atau brokat dengan motif yang khas. Baju Thulik juga sering dihiasi dengan aksesoris berupa gelang, kalung, dan anting-anting.
Kedua jenis baju adat ini memiliki makna filosofis yang dalam. Baju Jebeng melambangkan kekuatan dan keberanian, sedangkan Baju Thulik melambangkan keanggunan dan kelembutan.
Upaya Melesatarikan Baju Tradisional Madura
Baju adat Madura merupakan bagian dari warisan budaya yang sangat indah dan memukau. Setiap jenis baju adat memiliki ciri khas yang unik dan mencerminkan kearifan lokal dari masyarakat Madura.
Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan untuk melestarikan baju tradisional Madura:
- Pengenalan Baju Adat Madura di Sekolah: Beberapa sekolah di Madura mulai memperkenalkan baju adat sebagai salah satu materi dalam pembelajaran di sekolah. Langkah ini diharapkan dapat membuat generasi muda lebih mengenal dan mencintai baju adat.
- Workshop Pembuatan Baju Adat: Dalam upaya melestarikan baju adat Madura, beberapa komunitas lokal menyelenggarakan workshop pembuatan baju adat. Dalam workshop ini, peserta diajarkan cara membuat baju adat dengan bahan dan teknik tradisional.
- Fashion Show Baju tradisional Madura: Acara fashion show baju adat diadakan dengan tujuan untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan baju adat kepada masyarakat luas. Dalam acara ini, para desainer lokal menciptakan kreasi baju adat yang terinspirasi dari baju adat asli.
- Penyediaan Pusat Perbelanjaan Baju Adat: Beberapa pusat perbelanjaan mulai menyediakan baju tradisional Madura dengan model yang diperbaharui. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang ingin membeli atau menggunakan baju adat.
- Pameran Baju tradisional Madura: Pameran baju adat diselenggarakan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Madura kepada masyarakat luas. Dalam pameran ini, diadakan juga diskusi mengenai keunikan dan ciri khas dari baju adat, sehingga masyarakat lebih memahami pentingnya melestarikan baju adat.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia ini agar tidak punah dan tetap terjaga keberadaannya di masa depan.
Baca Juga : Keunikan dan Makna dalam Pakaian Adat Yogyakarta: Mengenal Kebaya, Beskap, dan Dodot
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari jurnalismeinvestigatif.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainya.