Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Login
Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Jurnalisme Investigatif
No Result
View All Result
Home Pendidikan

Mengapa 10 November Diperingati Hari Pahlawan?

10 November 2022
in Pendidikan
0
Mengapa 10 November Diperingati Hari Pahlawan
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappScan QR Code

Jurnalismeinvestigatif – Jakarta –  Apakah kalian tahu mengapa tanggal 10 November diperngingati Hari Pahlwan ?

Alasan mengapa Hari Pahlawan diperingati pada 10 November, karena adanya perang besar yang dilakukan rakyat Indonesia untuk melawan penjajah di tanggal yang sama.

Kamu mungkin suka

Harapan untuk Indonesia Emas 2045

2045 Apa Mimpimu? Merajut Asa Generasi Z dan Milenial

1 tahun ago
Korpri

HUT Korpri Ke-52: Kenali Struktur dan Kode Etiknya di Pemilu 2024

1 tahun ago

Bahkan pada Hari Pahlawan 10 November, banyak masyarakat Indonesia yang mengibarkan bendera merah putih untuk memperingati hari pahwalan ini.

Baca Juga : Biaya Pendidikan Naik Terus, Berikut Tips Perencanaanya

Hari Pahlawan dan Sejarahnya

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) bahwa pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran antara rakyat Indonesia dan tentara Inggris di Surabaya.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Perang Surabaya adalah perang pertama setelah kemerdekaan.

Apa penyebab perang 10 November ini? Hingga kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan, tentu saja penyebabnya berdampak besar. Sejarah Hari Pahlawan dimulai dengan penandatanganan perjanjian gencatan senjata antara pihak Indonesia dan tentara Inggris pada tanggal 29 Oktober 1945.

Situasi berangsur-angsur menjadi tenang. Meski mereda, rakyat Indonesia dan pasukan Inggris bentrok di Surabaya.

Konflik memuncak pada tanggal 30 Oktober 1945, ketika terbunuhnya Brigadir Jenderal Malaby, komandan Angkatan Darat Inggris di Jawa Timur.

Baca Juga : 3 Negara dengan Pendidikan PAUD Terbaik, Mana Saja?

Kematian Jendral Mallaby ini terdengar sampai di luar negeri. Tentu saja pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat besar.

Pengganti Mallaby, yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh sampai mengeluarkan selebaran lewat pesawat terbang.

Dia mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.

Serta menebar ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak menaati perintah Inggris.

Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.

Saat itu, tentara Inggris, Belanda dan negara lain mencapai 30 ribu lebih. Rakyat Surabaya, tidak ada yang menanggapi hal tersebut. Bahkan pidato Bung Tomo kala itu makin membuat hati para pejuang makin membara.

Baca Juga : Teknologi Smart City Akan Tingkatkan Pembangunan di Daerah

Ada Sosok Bung Tomo di Balik Pertempuran 10 November

Ketika pertempuran pada tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan, nama Bung Tomo tetap terkenal dari generasi ke generasi. Kepahlawanan saat itu ditandai dengan kehadiran Bung Tomo yang selalu membangkitkan semangat mengusir penjajah.

Seperti dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Bung Tomo adalah sosok yang paling mampu menggerakkan massa melalui pidato-pidatonya. Salah satu pidato yang mengobarkan api perjuangan saat itu, “Merdeka atau Mati” kini dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia.

Saat itu, kalimat itu bisa menyulut semangat juang para prajurit yang bersiap untuk pergi ke medan perang. Bung Tomo dengan kemampuan orasinya memang hadir pada saat yang tepat.

Melalui retorika patriotiknya, ia terus membakar semangat juang masyarakat, khususnya masyarakat Surabaya.

Justru karena pidato Bung Tomo itulah pertempuran antara rakyat Surabaya dan Belanda pada 10 November 1945 menjadi pertempuran paling sengit dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga : Apa Kata Pakar Soal Kurikulum Prototipe Usulan Menteri Nadiem ?

Sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.

Selama peperangan ini, banyak rakyat sipil, tentara, dan santri ikut terjun berperang.

Bahkan banyak orang menyebut perang ini adalah neraka sesungguhnya karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.

Karena itu, setiap tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.

Hal itu juga diperkuat dari Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959, Pemerintah menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan di Indonesia.

Baca Juga : Selamat Datang Disrupsi Pendidikan

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari jurnalismeinvestigatif.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainya.

Sumber : kemendikbud.go.id, kompas.com, tempo.co

Tags: 10 november hari pahlawanbung tomoHari pahlawanpertempuran 10 november di surabaya
Redaksi JurnalInvestigatif

Redaksi JurnalInvestigatif

Berita Terkait

Harapan untuk Indonesia Emas 2045

2045 Apa Mimpimu? Merajut Asa Generasi Z dan Milenial

by Redaksi JurnalInvestigatif
2024/01/25
0

Jakarta - Gemerlap masa depan Indonesia tidak dapat terlepaskan dari harapan generasi Z dan milenial. Mereka menjadi garda terdepan yang...

Korpri

HUT Korpri Ke-52: Kenali Struktur dan Kode Etiknya di Pemilu 2024

by Redaksi JurnalInvestigatif
2023/11/29
0

Jakarta - Pada tahun 2023, akan diadakan HUT Korpri Ke-52 dengan tema "Korprikan Indonesia". Acara ini bertujuan untuk meningkatkan semangat...

Sumpah Pemuda

Perayaan Sumpah Pemuda 28 Oktober: Makna dan Sejarahnya Untukmu

by Redaksi JurnalInvestigatif
2023/10/04
0

JurnalismeInvestigatif - Sumpah Pemuda 28 Oktober diucapkan pada Kongres Pemuda II yang diadakan pada tahun 1928. Peristiwa ini memiliki sejarah...

motif batik

Ragam Unik Motif Batik di Indonesia

by Redaksi JurnalInvestigatif
2023/10/02
0

JurnalismeInvestigatif - Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya melalui motif-motif batik yang beragam dan unik di setiap daerahnya. Dalam negeri...

Next Post
Elon Musk Indonesia Maju Jika Internet Cepat dan Murah

Elon Musk: Indonesia Maju Jika Internet Cepat dan Murah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Bisnis
  • Gagasan Ahli
  • Gercep Polri
  • Isu Polri
  • Jaga Negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pendapat Ahli
  • Pendidikan
  • Sains Teknologi
  • Sorotan
  • Sosial Politik
  • Trending no.1 Media Sosial

Berita Terbaru

Mafia Migas dan Korupsi Menghantui Pertamina, Penegak Hukum Didesak Bertindak

Mafia Migas dan Korupsi Menghantui Pertamina, Penegak Hukum Didesak Bertindak

16 Mei 2025
Rangkaian Kasus Korupsi di Tubuh PT Pertamina

Rangkaian Kasus Korupsi di Tubuh PT Pertamina

16 Mei 2025
Mengapa Korupsi di Indonesia Terus Berulang? Ini Penjelasan Para Ahli

Mengapa Korupsi di Indonesia Terus Berulang? Ini Penjelasan Para Ahli

16 Mei 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -