Bantul – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat akan melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan bus wisata yang menabrak tebing di Bukit Bego, Bantul, Immojiri, pada Minggu (2 Juni 2022). Kecelakaan tersebut menewaskan 13 orang dan melukai 34 lainnya.
Budi Setiadi, Kepala Dinas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan hari ini dengan berbagai pihak, seperti Badan Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang meluncurkan penyelidikan ke polisi. Investigasi dilakukan untuk melakukan penilaian guna mengusulkan langkah-langkah mitigasi dan rekomendasi atas insiden tersebut.
“Hari ini Kementerian Perhubungan bersama Kepala KNKT dan beberapa direksi beserta jajaran saya dan kepolisian sedang melakukan penyelidikan atau pemeriksaan terhadap TKP di Yogyakarta,” kata Budi dikutip dari MNC Portal Indonesia, Senin. (7/2/2022).
Berdasarkan laporan yang diterima, Budi mengatakan saat diumumkan bus wisata tersebut terlibat kecelakaan, pengujian kendaraan masih dimungkinkan dengan produksi 2011, artinya masih diperbolehkan beroperasi.
“Tentunya kami akan melakukan pengecekan kembali, nanti mitigasinya apa yang kita dapatkan, nanti apa rekomendasi apa dalam pengembangan termasuk infrastrukrurnya atau kemudian didalamnya capacity building untuk kendaraannya,” kata dia.
Sementara KIR atau uji rutin bus masih berlaku dan berlangsung hingga Mei 2022, Departemen Perhubungan akan memperkirakan apakah kecelakaan itu semata-mata karena pengemudi atau dari kondisi bus pariwisatanya.
“Tim hari ini yang bertugas di lapangan bersama beberapa polisi, kami juga tahu mereka sedang melakukan penyelidikan. Kemudian kepala sekolah akan diuji oleh KNKT,” ujarnya.
“Ke depan, setelah investigasi di TKP, Kemenhub bersama stakeholders akan menentukan sejumlah mitigasi dan rekomendasi apakah dari busnya atau dari supir dan lain-lainnya,” sambungnya.
Baca Juga : Investigasi Kecelakaan Truk di Balikpapan Masih Berlanjut