Jakarta: Jumlah pemudik tahun ini disebut meningkat dibandingkan dengan Lebaran 2020. Padahal, pemerintah melarang mudik untuk mencegah penularan covid-19.
“Masyarakat yang mudik lebih banyak dari tahun lalu,” kata Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Mei 2021.
Dia tak memerinci peningkatan. Ahmad menyebut kendaraan yang meninggalkan Jakarta menunjukkan penambahan. Pasalnya, ada masyarakat yang mencuri start mudik sebelum larangan diberlakukan.
“Pergerakan kendaraan terjadi banyak saat sebelum pelaksanaan mudik,” papar dia.
Ahmad memaparkan hasil Operasi Ketupat sejak 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Petugas memeriksa 1.283.123 kendaraan bermotor. Sebanyak 397.892 di antaranya diputarbalikkan.
Rinciannya, 234.324 kendaraan roda dua, 142.426 kendaraan roda empat, dan 12.914 kendaraan penumpang roda empat. Kemudian, 8.228 kendaraan barang juga diputarbalikkan.
“Lalu penindakan pelanggaran travel gelap 835 unit dan pembagian masker sebanyak 576.094,” ujar Ahmad.
Selain itu, pihaknya juga melakukan rapid tes antigen pada 58.640 pemudik. Sebanyak 180 orang positif covid-19.
Di sisi lain, Ahmad juga membeberkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Tiga kasus menonjol yaitu narkotika sebanyak 592 kasus, pencurian pemberatan atau curat sebanyak 540 kasus, dan kasus penggelapan sebanyak 297 kasus,” tutur Ahmad.
Selanjutnya, terkait keamanan dan keselamatan serta ketertiban lalu lintas. Sebanyak 149.353 tindakan dilakukan atau naik 32 persen dibanding 2020 sebanyak 113.088.
Berikutnya, kecelakaan lalu lintas sebanyak 1.291 kejadian atau lebih banyak dari 2020 sebanyak 566 kejadian. Kemudian, penindakan pelanggaran protokol kesehatan sebanyak 654.623.
“Kegiatan Turjawali (pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli) sebanyak 1.152.863 kegiatan,” papar Ahmad.
(ADN)