Jakarta – Partai Demokrat belum melapor ke Propam Polri terkait informasi kader di daerah yang mendapat ancaman dari intel Polres. Partai Demokrat mengklaim belum melapor karena masih pendalaman.
“Ya kami saat ini sedang mengumpulkan data dan fakta juga, kita lagi pendalaman. Makanya pas pertama kali masuk laporan dari berbagai daerah, bayangkan laporan dari berbagai daerah masuk secara serentak. Mengenai suatu hal dan masuknya serentak,” ujar Kepala Bamkostra DPP PD Herzaky Mahendra Putera, kepada wartawan di gedung DPP PD, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/3/2021).
Herzaky kemudan bicara soal keanehan terkait ancaman yang disebutnya didapat para kader di daerah. Dia membandingkannya dengan upaya kudeta terhadap Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kita kan prasangka baik ya. Sama kayak pelaku GPK PD ini sebelumnya. Kami sebelum umumkan ke publik, kan kami juga udah dalami dulu. Nah, ini juga masih didalami, apakah mereka ini benar-benar anggota dari instansi tertentu yang mereka akui,” ujar Herzaky.
Dia mengatakan Partai Demokrat masih mendalami apakah ada perintah terkait dugaan ancaman itu. Dia mengatakan Partai Demokrat bakal membuat laporan setelah fakta detail didapat.
“Kemudian yang kedua, apakah benar mereka ini mendapatkan perintah resmi. Ataukah mereka ini jangan-jangan, mohon maaf ya, ada pihak-pihak yang bermain, potong kompas ke mereka, karena kenal dengan mereka, kemudian mengarahkan, melakukan sesuatu. Nah ini yang sedang kami dalami ini,” katanya.
“Jadi memang kami belum ada laporan-laporan ke instansi terkait ya. Karena kami merasa bahwa ini masih kami dalami dulu. Setelah kami mendapatkan faktanya secara mendetail dan dianggap bisa memenuhi suatu laporan hukum, ya barulah kami akan mengajukannya,” sambungnya.
Lihat juga Video: Partai Demokrat Dalami ‘Intel Polres’ yang Ancam Pengurus DPC
Sebelumnya, Waketum PD Benny K Harman, dalam akun Twitter-nya, @BennyHarmanID, menyebut para pengurus Demokrat di daerah mendapat ancaman dari intel kepolisian. Benny menyebut para pengurus di daerah diminta menyerahkan nama-nama pengurus inti partai dan mendukung acara yang diklaim KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.
“Para pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota kini resah. Mereka diancam intel2 Polres untuk menyerahkan nama2 pengurus inti partai,” kata Benny melalui akun Twitter @BennyHarmanID yang sudah diperbolehkan untuk dikutip detikcom, Selasa (9/3).
Benny menyebut para intel kepolisian tersebut diberi perintah oleh kapolres di daerah. Tak hanya itu, Benny menyebut para pengurus Partai Demokrat di daerah juga dibujuk untuk mendukung acara yang diklaim hasil KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.
“Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk utk pro Pengurus Demokrat hasil KLB jika mau aman. Ini beneran kah.? Rakyat Monitor!” ucap Benny.
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sudah buka suara. Dia mengatakan belum ada laporan terkait hal itu.
“Sampai dengan hari ini Propam Polri dan jajaran wilayah belum mendapatkan laporan dimaksud,” ujarnya, Rabu (10/3).
Ferdy meminta siapa pun yang melihat ada anggota Polri melakukan perbuatan demikian, dapat langsung melapor ke Propam setempat. Ferdy mengatakan pelaporan resmi akan ditindaklanjuti.
(haf/haf)