Aparat TNI-Polri mengungkap Organisasi Papua Merdeka (OPM) tak melulu melancarkan serangan lewat baku tembak. OPM juga menyebarkan berita bohong (hoax) dengan tujuan propaganda.
Setidaknya, dalam sepekan ini, OPM menyebarkan kabar aparat TNI-Polri menembak mati remaja. Hoax pertama disebarkan juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Sebby Sambom.
Sebby menyebarkan hoax ada remaja anggota KKB yang tewas ditembak aparat di Kabupaten Mimika, Papua. Dia mengklaim dalam kontak tembak di Mile 53 PT Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, salah satu anggota KKB yang tewas ditembak aparat adalah remaja Yasko Nebekalem (17).
“Faktanya, dua orang KKB yang tewas dalam kontak senjata dengan aparat TNI-Polri, dan dapat dipastikan keduanya telah berusia dewasa. Berdasarkan info lapangan bahwa terdapat dua orang yang tewas dalam kejadian kontak tersebut, yakni Ferry Ellas (35),” kata AKBP Era dalam keterangan tertulis yang diterima seperti dilansir Antara, Selasa (2/3/2021).
Dia menyatakan itu berdasarkan hasil pencocokan wajah daftar pencarian orang (DPO) KKB dengan kedua jenazah. Tidak hanya wajah, atribut kedua pelaku dalam foto mirip dengan jenazah yang ditemukan di lokasi kontak tembak.
“Dari identifikasi gambar ditemukan kemiripan antara jenazah pelaku dengan foto Ferry Ellas dan itu berdasarkan pencocokan atribut yang digunakan oleh pelaku baik pakaian yang digunakan, jam, kalung, anting, postur tubuh dan wajah,” katanya.
AKBP Era menduga Sebby sengaja menebar hoax soal remaja 17 tahun dari KKB ditembak untuk memunculkan kesan negatif terhadap TNI-Polri. Dia mengatakan penyebaran hoax tersebut menjadi salah satu propaganda KKB.
Anggota KKB yang juga Danton Kodap III Kalikopi, Ferry Elas yang tewas dalam kontak tembak di Mimika (dok Polda Papua)
|
Namun menurutnya, pernyataan Sebby menunjukkan borok KKB. Pernyataan Sebby soal adanya anggota KKB berusia 17 tahun membuktikan kelompok tersebut mendoktrin para remaja untuk menjadi seorang kriminal bersenjata.
Ia mempertanyakan jika KKB mengatasnamakan kepentingan masyarakat Papua, mengapa mereka tega mendoktrin generasi muda yang merupakan masa depan Papua, untuk mengikuti jejak kebrutalan mereka.
“Sudah banyak informasi dari masyarakat Papua mengenai intimidasi KKB terhadap anak-anak mereka. Intimidasi dilakukan oleh KKB agar mau tak mau para remaja bergabung dengan mereka,” kata AKBP Era Adinata.
OPM juga menyebar hoax ada siswa SMP kelas 2 tewas ditembak TNI-Polri. TNI menepis mentah-mentah kabar hoax tersebut. Simak di halaman selanjutnya.