Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Login
Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Jurnalisme Investigatif
No Result
View All Result
Home Sorotan

Presiden Prabowo Gulirkan Enam Insentif Dorong Daya Beli, Ekonom: Belum Sentuh Masalah Utama

27 Mei 2025
in Sorotan
0
Presiden Prabowo Siapkan 6 Insentif Rakyat

Presiden Prabowo Siapkan 6 Insentif Rakyat

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappScan QR Code

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyiapkan enam paket insentif ekonomi yang akan digelontorkan mulai bulan depan untuk mengerek daya beli masyarakat dan menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, rangkaian bantuan ini diharapkan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada di kisaran 5 persen.

Kamu mungkin suka

cek-jadwal-libur-idul-adha-tahun-2025

Libur Idul Adha 2025 Berlangsung Empat Hari, Ini Rinciannya

29 menit ago
Boediono dan Novel Baswedan Hadiri Pemakaman Suami Najwa Shihab

Boediono dan Novel Baswedan Hadiri Pemakaman Suami Najwa Shihab

6 hari ago

“Kami berharap stimulus ini bisa memperkuat konsumsi masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Airlangga dalam pernyataan resminya.

Berikut rincian enam insentif yang akan diluncurkan:

  1. Diskon Transportasi
    Berlaku selama libur sekolah pada Juni–Juli 2025 untuk moda angkutan laut, kereta api, dan pesawat terbang.

  2. Potongan Tarif Tol
    Ditujukan untuk 110 juta pengguna jalan tol selama periode tertentu.

  3. Diskon Tarif Listrik 50 Persen
    Diberikan kepada 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA selama Juni–Juli 2025.

  4. Tambahan Bantuan Sosial
    Pemerintah akan menambah alokasi kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

  5. Bantuan Subsidi Upah (BSU)
    Menyasar pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan, serupa dengan program yang pernah dijalankan saat pandemi COVID-19.

  6. Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
    Diperpanjang untuk buruh di sektor padat karya guna menekan beban iuran ketenagakerjaan.

Langkah ini ditempuh pemerintah menyusul pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya mencatat 4,87 persen pada kuartal I-2025, di bawah ekspektasi.

Respons Ekonom: Insentif Bagus, tapi Tak Cukup

Analis Senior dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita, menilai paket insentif ini cukup baik untuk mengatasi perlambatan konsumsi. Menurutnya, diskon transportasi sangat penting di tengah lesunya sektor pariwisata akibat pemangkasan belanja pemerintah.

“Untuk perjalanan dinas pengaruhnya besar, apalagi transportasi dan pariwisata. Ini bisa mendorong aktivitas sektor tersebut,” ujar Ronny.

Namun, ia menilai seluruh stimulus bersifat sementara dan belum menyentuh akar persoalan ekonomi. “Kalau masyarakat tidak punya pekerjaan, ya kondisinya akan kembali seperti semula setelah insentif dihentikan,” tegasnya.

Menurut Ronny, solusi jangka panjang yang lebih efektif adalah peningkatan investasi, karena akan menciptakan lapangan kerja dan secara otomatis menjaga daya beli masyarakat tanpa bantuan langsung.

“Investasi membuka lapangan kerja, orang punya penghasilan, lalu daya beli naik. Itu yang akan mendongkrak konsumsi rumah tangga secara berkelanjutan,” katanya.

Butuh Deregulasi dan Pemberantasan Rente

Hal senada disampaikan Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia, Teuku Riefky. Ia menyebut stimulus yang disiapkan pemerintah memang bermanfaat, tetapi belum menyasar isu utama: rendahnya investasi.

“Stimulus ini oke, tapi yang paling penting itu kebijakan yang mendorong peningkatan investasi,” ujarnya.

Riefky menggarisbawahi dua hal utama yang perlu dilakukan pemerintah agar iklim investasi lebih kondusif: deregulasi dan pemberantasan praktik rente.

Ia menyoroti belum adanya kemajuan signifikan terkait deregulasi investasi, meski pemerintah sempat menyatakan komitmen tersebut dalam forum Sarasehan Ekonomi.

“Belum terlihat tindak lanjut konkret soal deregulasi,” jelasnya.

Selain itu, praktik perburuan rente seperti premanisme dan intervensi ormas dalam proyek-proyek investasi juga menjadi hambatan besar.

“Ini membuat banyak investor enggan menanamkan modal karena risiko non-ekonomisnya tinggi,” tambahnya.

Riefky menekankan bahwa upaya pemberian insentif harus dibarengi dengan pembenahan struktural dalam sistem perizinan, birokrasi, dan jaminan hukum agar investasi bisa tumbuh dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.

“Kalau lapangan kerja bertambah dan masyarakat punya penghasilan tetap, maka konsumsi akan meningkat tanpa perlu terus bergantung pada stimulus,” pungkasnya.

Baca Juga : Menkop UKM Bantah Isu Gaji Pengurus Kopdes Merah Putih Rp8 Juta per Bulan

Tags: insentif ekonomiPresiden Prabowo Subianto
Salma Hn

Salma Hn

Berita Terkait

cek-jadwal-libur-idul-adha-tahun-2025

Libur Idul Adha 2025 Berlangsung Empat Hari, Ini Rinciannya

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/05/27
0

Jakarta - Pemerintah menetapkan libur nasional Idul Adha 2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini tercantum dalam Surat...

Boediono dan Novel Baswedan Hadiri Pemakaman Suami Najwa Shihab

Boediono dan Novel Baswedan Hadiri Pemakaman Suami Najwa Shihab

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/05/21
0

Jakarta - Sejumlah tokoh nasional terus berdatangan ke rumah duka almarhum Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, suami dari jurnalis...

Contoh Pelanggaran Norma Hukum yang Sering Terjadi di Masyarakat

Contoh Pelanggaran Norma Hukum yang Sering Terjadi di Masyarakat

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/05/19
0

Jakarta – Norma hukum merupakan aturan yang bersifat mengikat dan dibuat oleh lembaga berwenang untuk mengatur kehidupan masyarakat. Pelanggaran terhadap...

Pengertian Norma Hukum dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Norma Hukum dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

by Salma Hn
2025/05/27
0

Jakarta, JurnalismeInvestigatif.com – Dalam kehidupan bermasyarakat, norma menjadi pedoman penting dalam mengatur perilaku manusia. Salah satu norma yang memiliki sanksi...

Next Post
cek-jadwal-libur-idul-adha-tahun-2025

Libur Idul Adha 2025 Berlangsung Empat Hari, Ini Rinciannya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Bisnis
  • Gagasan Ahli
  • Gercep Polri
  • Isu Polri
  • Jaga Negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pendapat Ahli
  • Pendidikan
  • Sains Teknologi
  • Sorotan
  • Sosial Politik
  • Trending no.1 Media Sosial

Berita Terbaru

cek-jadwal-libur-idul-adha-tahun-2025

Libur Idul Adha 2025 Berlangsung Empat Hari, Ini Rinciannya

27 Mei 2025
Presiden Prabowo Siapkan 6 Insentif Rakyat

Presiden Prabowo Gulirkan Enam Insentif Dorong Daya Beli, Ekonom: Belum Sentuh Masalah Utama

27 Mei 2025
Menkop UKM Bantah Isu Gaji Pengurus Kopdes Merah Putih Rp8 Juta per Bulan

Menkop UKM Bantah Isu Gaji Pengurus Kopdes Merah Putih Rp8 Juta per Bulan

27 Mei 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -