JurnalismeInvestigatif – Jakarta – Fikrul Hilmi seorang anak yang menderita gagal ginjal akut, sedang mencari bantuan keuangan untuk pengobatan transplantasi ginjalnya.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk transplantasi ginjal adalah 300 juta rupiah.
Ibu Fikrul Hilmi, Yanti, mengatakan dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) merekomendasikan putranya untuk menjalani transplantasi ginjal agar pulih.
“Saya mau donasi seperti ini karena RSCM bilang Fikrul satu-satunya cara untuk mendapatkan transplantasi ginjal, kan? Ibunya sebenarnya siap mendonorkan ginjalnya ke Fikrul,” kata Yanti, Selasa, (25/10).
Untuk mengobati penyakit anaknya, ia mengaku satu-satunya sumber dananya adalah pinjaman dari kerabat.
Baca Juga : 99 Anak Meninggal Karena Gangguan Gagal Ginjal Akut di Indonesia
“Saat ini kami hanya mengandalkan pinjaman. Saya meminjamnya dari saudara saya dan saya menggunakannya setiap hari untuk membayar tagihan medis dan makan,” tambahnya.
Pada saat yang sama, ia menjelaskan bahwa biaya pengobatan anaknya bisa mencapai Rp 500.000 per minggu. Biaya cuci darah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Kalau ke RSCM 3 hari seminggu harus bayar 500 ribu. Tapi biaya cuci darah ditanggung BPJS. RSCM bilang banyak biaya yang harus dibayar perorangan, tidak semuanya ditanggung BPJS. Ini adalah masalah kita yang sebenarnya,” katanya.
Baca Juga : Jokowi Sebut BLT BBM Tak Mungkin 100 Persen Tepat Sasaran, Kenapa ?
Presiden Janjikan Pengobatan Gratis Untuk Pasien Gagal Ginjal Akut
Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan jajaranya untuk memebrikan pengobatan gratis di semua institusi medis untuk gagal ginjal yang diduga disebabkan oleh cemaran bahan pelarut di atas ambang batas.
Hal itu disampaikan Jokowi saat rapat internal dengan para menteri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (25/10).
“Siap-siap pengadaan obat yang bisa mengatasi, mengobati gagal ginjal. Saya menuntut pengobatan gratis bagi pasien yang sedang berobat. Ini sangat penting,” kata Jokowi.
Jokowi memerintahkan stafnya untuk mencatat insiden itu, menekankan bahwa keselamatan publik adalah prioritas nomor satu.
Lalu apakah perintah Presiden Jokowi sudah dilaksanakan mentri-mentrinya melihat apa yang terjadi di lapangan masih banyak pasien gagal ginjal akut yang kesulitan mendapatkan pengobatan dengan terkendala biaya.
Baca Juga : Ini Alasan WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari jurnalismeinvestigatif.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainya.