Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Login
Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Jurnalisme Investigatif
No Result
View All Result
Home Sorotan

Ini Alasan WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19

20 September 2022
in Sorotan
0
Ini Alasan WHO Sebut Pandemi Covid-19 Mau Berakhir

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus | Foto : detik.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappScan QR Code

Jurnalismeinvestigatif – Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut akhir dari pandemi COVID-19 kini sudah di depan mata. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia berada di posisi yang sangat baik untuk segera mengakhiri pandemi COVID-19.

“Kita belum sampai di sana. Tetapi akhirnya sudah di depan mata,” katanya saat konferensi pers dikutip dari Reuters, Sabu (17/9/2022).

Kamu mungkin suka

Kooptasi Polri dan Remiliterisasi Ruang Sipil

Pergeseran Kekuatan: Siapa Menjaga Rakyat Saat Hukum Tunduk pada Senjata?

2 hari ago
Kakorlantas Targetkan SPPG Siap Operasi 17 Oktober

Tingkatkan Akuntabilitas, Korlantas Siapkan SPPG untuk Pelayanan Lalu Lintas Modern

5 hari ago

Menurutnya, ini adalah penilaian paling optimistis dari badan PBB itu sejak mengumumkan keadaan darurat internasional pada Januari 2020 dan mulai mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi tiga bulan kemudian.

Disebutkan, vaksinasi dan terapi penanganan Covid-19 telah membantu membendung kematian dan rawat inap, dan varian Omicron yang muncul akhir tahun lalu menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah. Kematian akibat COVID-19 pekan lalu dilaporkan sebagai level terendah sejak Maret 2020 oleh PBB.

Baca Juga : Makin Berat Terbang Didera Pandemi

Sejauh ini ada 606 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi Virus Corona dan 6,5 juta tewas karenanya.

Tedros juga kembali mendesak negara-negara untuk menjaga kewaspadaan mereka dan menyamakan pandemi dengan perlombaan maraton.

Dia mendesak negara-negara mengevaluasi kebijakan dan memperkuatnya untuk COVID-19 dan virus di masa depan. Serta, mendorong vaksinasi 100% kelompok berisiko tinggi dan tetap melakukan pengujian.

“Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati batas dan menuai hasil dari semua kerja keras kita.”

Pertemuan para ahli WHO berikutnya adalah untuk memutuskan apakah pandemi masih merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Pertemuan ini akan diadakan pada Oktober mendatang.

Baca Juga : Dukung Pemerintah Tangani Pandemi dengan #PerketatDisiplinProkes

Jika akhir pandemi sudah berakhir, apakah masker masih perlu dipakai?

Menjawab hal tersebut, Epidemiolog Grifith University Australia Dicky Budiman menjelaskan perlu tidaknya masker adalah dilihat dari esensinya.

“Bicara masker ini kita harus melihat esensinya. Memakai masker adalah memproteksi diri dan sekitar karena adanya ancaman patogen yang menular melalui udara dan karena kualitas udara yang buruk,” kata Dicky pada Kompas.com, Senin (19/9/2022).

Jika nanti status pandemi sudah dicabut, Dicky mengatakan, penggunaan masker tetap diperlukan. Akan tetapi penggunaannya sangat bergantung pada kesadaran individu.

Misalnya orang yang sedang sakit, maka perlu memakai masker. Selain itu, jika berada di tempat umum, di rumah sakit, di kantor saat banyak orang terkena flu, dan sebagainya maka seharusnya memakai masker.

“Kemampuan menilai risiko secara mandiri itu dilihat tadi kondisi kita nih lagi sakit nggak, sakitnya nggak mesti Covid, bisa flu, atau yang berpotensi menular melalui udara nah kita harus pakai masker,” ujar Dicky.

Baca Juga : Pariwisata Bali pulih dan sukses pasca pandemi

Dicky menambahkan apalagi saat ini kualitas udara di Indonesia secara umum sedang buruk, jadi sebaiknya tetap pakai masker. Dia juga mengingatkan bahwa setelah pandemi Covid-19 masih ada ancaman lainnya, yakni penyakit menular.

Ada ancaman terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit polio, campak, difteri, dan lainnya. Karena pandemi Covid-19, penanganan atau pencegahan penyakit tersebut sempat terabaikan.

Oleh karena itu, Dicky Budiman mengingatkan agar perilaku hidup sehat harus terus dilakukan dalam segala aspek, termasuk hubungan seksual. Ancaman lainnya adalah penyakit non infeksi yang penanganannya tertunda selama pandemi seperti kanker dan jantung sehingga mengakibatkan kematian.

“Status pandemi dicabut atau public health emergency international concern, tapi itu tidak serta merta mengartikan bahwa kita selesai dengan Covid-19, tidak,” kata Dicky.

Baca Juga : Pandemi Mengubah Segalanya

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari jurnalismeinvestigatif.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainya.

Tags: Akhir Pandemo Covid-19pandemi COVID-19Tedros Adhanom GhebreyesusWHO
Redaksi JurnalInvestigatif

Redaksi JurnalInvestigatif

Berita Terkait

Kooptasi Polri dan Remiliterisasi Ruang Sipil

Pergeseran Kekuatan: Siapa Menjaga Rakyat Saat Hukum Tunduk pada Senjata?

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/10/10
0

Jakarta – Bayangan Orde Baru merangkak kembali. Bukan lagi dalam bentuk represif yang vulgar, melainkan melalui kooptasi halus terhadap Kepolisian Negara...

Kakorlantas Targetkan SPPG Siap Operasi 17 Oktober

Tingkatkan Akuntabilitas, Korlantas Siapkan SPPG untuk Pelayanan Lalu Lintas Modern

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/10/07
0

Jakarta – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas Polri), Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Pusat...

Kakorlantas-Dirut Jasa Marga

Jamin Kelancaran Arus Balik, Kakorlantas dan Dirut Jasa Marga Pastikan Seluruh GTO Berfungsi Optimal

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/09/08
0

Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, bersama Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Rivan Achmad Purwantono meninjau sejumlah gerbang...

Kejaksaan Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Korupsi Investasi di TaniHub

Kejaksaan Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Korupsi Investasi di TaniHub

by Redaksi JurnalInvestigatif
2025/09/04
0

Jakarta, 4 September 2025 – Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dan tindak...

Next Post
RUU Pelindungan Data Pribadi Disahkan DPR RI

RUU Pelindungan Data Pribadi Disahkan DPR RI

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Bisnis
  • Gagasan Ahli
  • Gercep Polri
  • Isu Polri
  • Jaga Negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pendapat Ahli
  • Pendidikan
  • Sains Teknologi
  • Sorotan
  • Sosial Politik
  • Trending no.1 Media Sosial

Berita Terbaru

Kooptasi Polri dan Remiliterisasi Ruang Sipil

Pergeseran Kekuatan: Siapa Menjaga Rakyat Saat Hukum Tunduk pada Senjata?

10 Oktober 2025
Senyum Polantas Marka Utama: Simbol Perubahan Paradigma Pelayanan Lalu Lintas Nasional

Senyum Polantas Marka Utama: Simbol Perubahan Paradigma Pelayanan Lalu Lintas Nasional

7 Oktober 2025
SPPG dan Digitalisasi Jadi Langkah Korlantas Menuju Polantas Modern

SPPG dan Digitalisasi Jadi Langkah Korlantas Menuju Polantas Modern

7 Oktober 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -