Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Login
Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Jurnalisme Investigatif
No Result
View All Result
Home Bisnis

Kekuatan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Global di Akui Dunia

19 Juli 2022
in Bisnis
0
Kekuatan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Global di Akui Dunia

Kekuatan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Global di Akui Dunia | Sumber : dok. UGM

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappScan QR Code

Kamu mungkin suka

Aksi Hijau Cinta Alam Indonesia Bersama #SelamatkanPlanetKita

Aksi Hijau Cinta Alam Indonesia Bersama #SelamatkanPlanetKita

11 bulan ago
Joe Biden Naikkan Tarif Impor China: Langkah Strategis di Tengah Perang Dagang AS-China

Joe Biden Naikkan Tarif Impor China: Langkah Strategis di Tengah Perang Dagang AS-China

1 tahun ago

Jurnalismeinvestigatif – JAKARTA – Dunia mengakui keberhasilan Indonesia dalam menjaga kekuatan ekonomi di tengah krisis dunia akibat pandemi, perang dan faktor lainnya.

Inflasi di Indonesia hanya 4% sampai 5%, dibandingkan 9% di Amerika Serikat. Demikian disampaikan Prof Miranda S. Goeltom, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Lemhannas RI (18/7).

“Secara umum Indonesia kuat untuk bertahan. Sepanjang sejarah perekonomian beberapa dekade terakhir, belum pernah dalam sejarah inflasi Indonesia lebih rendah dari pada inflasi Amerika Serikat,” kata Miranda Gultom saat menjadi moderator dalam Kuliah Umum Indonesia’s Economic Resilience and Future Challenges bagi peserta PPRA 63 dan 64 Lemhannas RI.

Hampir seluruh dunia mengakui pengakuan Indonesia atas kebijakan keuangan dan fiskal yang sehat.

Baca Juga : 9 Negara Terancam Bangkrut Layaknya Sri Langka

“Tidak usah heran, kita semua mengakui kemampuan Indonesia dalam menghadapi krisis. Tapi kita tetap harus hati-hati,” lanjut mantan deputi gubernur senior Bank Indonesia itu.

Senada dengan itu, Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, Wakil Gubernur Limhanas RI, dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia masih perlu tetap waspada.

“Prospek ekonomi dunia semakin membaik, akan tetapi terdapat faktor geopolitik yang perlu diwaspadai. Prospek kondisi ekonomi dunia meningkat, namun potensi risiko lainnya tetap tinggi karena situasi mengetatnya kondisi keuangan global dan penyebaran varian omicron, serta krisis geopolitik yang tengah terjadi,” lanjut Letjen MS. Fadhilah.

Situasi Indonesia saat ini tidak begitu rentan seperti pada tahun 1998, karena telah menerima berbagai kebijakan dan dukungan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Baca Juga : Hadi Tjahjanto: Manajemen Tempur, Komunikasi Sosial, dan Pertanahan

“Saya merasa karena Indonesia tidak vulnerable seperti dulu. Sekarang Indonesia memiliki sektor keuangan yang bagus, kebijakan secara umum kondisinya juga baik, tools lebih banyak, financial instrument lebih banyak, juga dukungan pemerintah seperti peraturan pemerintah pengganti undang-undang dan sebagainya,” kata Miranda Goeltom.

Saat ditanya tentang potensi perekonomian Indonesia dalam menghadapi perekonomian global yang memburuk, Miranda Gottom mengatakan ada potensi, namun tidak perlu khawatir karena Indonesia sudah memiliki penyangga, sehingga perekonomian tidak akan memburuk.

“Apakah Indonesia akan ikut memburuk? Bisa saja terjadi begitu, tetapi yang penting sebetulnya kita sudah punya tools (alat-alat). Indonesia punya monetary space yang cukup besar. Indonesia juga punya broad based industry yang beragam, saat satu harga turun, yang satu naik, juga harga komoditas, di satu sisi turun, harga komoditas lainnya naik,” lanjut Miranda.

Berkat langkah-langkah tersebut, Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang pertumbuhan ekonominya tidak turun rendah dari perkiraan selama pandemi 2020-2022.

Baca Juga : Kenaikan Harga Pangan Dan Gejolak Politik

Selain itu, Miranda juga akan ada dampak akibat krisis Ukraina dan Rusia pada perekonomian global. “Bila krisis Ukraina dan Rusia tidak selesai, tentu saja ada dampaknya. Akan tetapi, factor itu tidak sendirian, perekonomian China juga berdampak ke Indonesia. Indonesia punya bantalan yang cukup untuk menghadapinya. Saya cukup optimistik, saat ini Indonesia memliki berbagai tools dan instruments yang bisa dipakai,” kata Miranda Goeltom.

Mengenai upaya Indonesia untuk fokus pada pembangunan infrastruktur, meski melambat, namun akan meningkatkan dan memperkuat perekonomian di masa mendatang.

Dalam kesempatan ini, peserta PPRA 63 dan 64 Lemhannas RI diharapkan dapat menerima informasi dan mendapatkan pemahaman yang tepat mengenai kondisi Indonesia dan dunia dari IMF.

Hadir dalam kegiatan tersebut Senior Deputi Bank Indonesia tahun 2004-2008 Prof. Miranda Swaray Goeltom, Ph.D., Sekretaris Utama Lemhannas RI Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Deputi Pendidikan Lemhannas RI Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P., Deputi Pengkajian Lemhannas RI Prof. Ir. Reni Mayerni, M.P., Deputi Kebangsaan Lemhannas RI Laksda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., M.Tr. Opsla., Tenaga Profesional Ending Fadjar, S.E., M.A., dan para pejabat struktural Lemhannas RI.

Baca Juga : Pertumbuhan ekonomi pada 2023 dihantui ancaman stagflasi

Sumber : katadata.co, okezone.com | Editor  : Dian

Tags: #ekonomi RI naikBerita EkonomiEkonomiekonomi IndonesiaIndonesiakrisis ekonomiResesi Ekonomi
dianpurwanto

dianpurwanto

Berita Terkait

Aksi Hijau Cinta Alam Indonesia Bersama #SelamatkanPlanetKita

Aksi Hijau Cinta Alam Indonesia Bersama #SelamatkanPlanetKita

by Redaksi JurnalInvestigatif
2024/06/06
0

Jurnalismeinvestigatif.com - Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, menghadirkan keindahan dan keanekaragaman hayati yang tak ternilai. Namun, untuk memastikan bahwa...

Joe Biden Naikkan Tarif Impor China: Langkah Strategis di Tengah Perang Dagang AS-China

Joe Biden Naikkan Tarif Impor China: Langkah Strategis di Tengah Perang Dagang AS-China

by Redaksi JurnalInvestigatif
2024/05/15
0

Jurnalismeinvestigatif.com - Pada hari Selasa (14/5/2024), Joe Biden mengumumkan tarif impor baru untuk berbagai produk asal China, termasuk kendaraan listrik,...

Pajak Hiburan Malan Naik 40 % hingga 70%

Pajak Hiburan Malam Makin ‘Pedas’ Kenaikan Tarif 40%-75%

by dianpurwanto
2024/01/15
0

JurnalInvestigatif - Berita terkini yang cukup menggetarkan industri hiburan malam di Indonesia: pajak hiburan kini makin pedas! Pemerintah telah mengukuhkan...

Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto Akuisisi Hotel Mewah di Shanghai dari Grup Dalian Wanda

by Redaksi JurnalInvestigatif
2024/01/07
0

Jurnalismeinvestigatif - Grup Dalian Wanda, pengembang properti ternama, baru-baru ini menjual hotel mewahnya di tepi laut Bund, Shanghai, kepada pengusaha...

Next Post
Kritik Habis-habisan Warganet untuk Kominfo Lewat #BlokirKominfo

Kritik Habis-habisan Warganet untuk Kominfo Lewat #BlokirKominfo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Bisnis
  • Gagasan Ahli
  • Gercep Polri
  • Isu Polri
  • Jaga Negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pendapat Ahli
  • Pendidikan
  • Sains Teknologi
  • Sorotan
  • Sosial Politik
  • Trending no.1 Media Sosial

Berita Terbaru

Mafia Migas dan Korupsi Menghantui Pertamina, Penegak Hukum Didesak Bertindak

Mafia Migas dan Korupsi Menghantui Pertamina, Penegak Hukum Didesak Bertindak

16 Mei 2025
Rangkaian Kasus Korupsi di Tubuh PT Pertamina

Rangkaian Kasus Korupsi di Tubuh PT Pertamina

16 Mei 2025
Mengapa Korupsi di Indonesia Terus Berulang? Ini Penjelasan Para Ahli

Mengapa Korupsi di Indonesia Terus Berulang? Ini Penjelasan Para Ahli

16 Mei 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -