Jakarta – Humor satire mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur soal hanya tiga polisi jujur yaitu patung polisi, polisi tidur dan Jenderal Hoegeng ternyata jadi pelecut bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurutnya humor tersebut jadi tantangan bagi dirinya dalam memimpin Korps Bhayangkara agar semakin dicintai dan dipercaya oleh masyarakat.
Awalnya, Kapolri mengunggah soal kejujuran Halimah, petugas kebersihan Bandara Soekarno-Hatta yang menemukan cek senilai Rp35,9 yang langsung dikembalikan. Hal ini diakui Listyo mengingatkan dirinya bahwa betapa berharganya kejujuran dan integritas dalam bekerja.
Namun, dengan adanya humor satire tentang tiga polisi jujur itu, Listyo Sigit menyayangkan seolah mendeligitimasi bahwa sulit untuk mencari polisi jujur dan berintegritas di Indonesia.
“Ini menjadi tantangan bagi saya untuk dapat merubah citra Polri di masyarakat,” kata Listyo Sigit dalam unggahan di akun Twitter resminnya @ListyoSigitP, yang dilihat redaksi, Jumat (5/11).
Sigit mengaku optimis dapat mengubah kesan sulit mencari polisi yang jujur dan berintegritas. Pasalnya, kata Sigit, masih banyak personel Polri yang memiliki sikap teladan dan benar-benar mejalankan tugasnya sebagai pengayom rakyat.
Mantan Kapolda Banten ini kemudian membeberkan personel-personel Polri yang layak dijadikan panutan karena memiliki kejujuran dan integritas serta mampu memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat melebihi panggilan tugasya.
Seperti, Aipda Muji di Balikpapan yang menemukan tas berisi uang Rp48 juta kemudian dikembalikan ke pemilik tanpa mau menerima imbalan. Aiptu Jailani di Gresik, personel yang dikenal tegas dan anti suap terhadap pelanggar Lalu Lintas.
Bigadir Suladi di Malang, Jawa Timur yang lebih memilih menjadi pengepul sampah untuk mendapat penghasilan tambahan daripada menerima suap. Lalu Bripka Ali di Yogyakarta, mendirikan rumah singgah masjid dan pesantren tahfiz Al Quran gratis untuk anak yatim dan keluarga kurang mampu, serta aktif membina pemulung dan keluarga Narapidana Terorisme (napiter).
Kemudian ada Brigadir Piether Paembonan di Mamuju yang menyekolahkan 178 anak putus sekolah, Aiptu I Nyoman Ardana di Bali yang mengumpulkan dan membuat program baca keliling, Bripka Chandra di Musi Banyuasin, yang menjadi tenaga pengajar di SDN Kepayang. Dan Iptu Khusnul Khotimah di Jakarta yang menjadi sukarelawan membantu pemulasaran jenazah korban Covid-19.
“Di luar sana, saya yakin masih banyak figur polisi jujur dan berintegritas yang mampu menginspirasi personel lainya. Polri akan terus berbenah untuk menjadi Polri yang diharapkan dan dicintai masyarakat,” pungkas Listyo Sigit Prabowo.
Sumber: rmolsumut.id