Pekan Olahraga Nasional Papua 2021 pada 2 Oktober, kondisi keamanan di lokasi-lokasi penyelenggaraan PON sangat kondusif.
Terlihat personel gabungan TNI dan Polri sudah berjaga sejak di Bandara Sentani sampai ke arena pertandingan.
Aparat keamanan juga tersebar di berbagai sudut kota dan kabupaten yang menjadi tempat penyelenggaraan. Mereka turut membantu mengatur lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan di jalan raya.
Guna menjamin keamanan di ajang perhelatan PON XX Papua, 8 ribu personel TNI Polri diterjunkan untuk berjaga dan pengamanan kawasan 4 kota yang menjadi venue PON, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke. Pemerintah memastikan PON XX Papua akan berjalan baik dan aman.
Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, pelaksanaan PON XX di Papua menjadi sebuah kesempatan yang sangat baik untuk membuktikan bahwa Papua sebagai provinsi bagian dari NKRI yang cukup maju dalam menyelenggarakan perhelatan akbar tingkat nasional. Oleh karena itu, Hadi pun menekankan, faktor keamanan merupakan hal utama.
“Kesuksesan penyelenggaraan PON XX Papua merupakan momen emas untuk membuktikan bahwa stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua kondusif. Dengan demikian, faktor keamanan menjadi hal utama yang harus dipenuhi selama pelaksanaan PON XX Papua,” kata Hadi.
Hadi menyatakan, keamanan yang dimaksud adalah terkait dengan pengamanan venue dan seluruh jalannya pertandingan, pengamanan VVIP saat pembukaan, dan penutupan PON XX. Kemudian, pengamanan para atlet, kontingen, penonton. serta pengamanan masyarakat.
Lebih lanjut Hadi menyampaikan, Kapolda Papua dibantu Pangdam XVII/Cenderawasih harus memperkuat komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dalam mengamankan PON XX. Sebab, katanya, pesta olahraga yang digelar di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini memiliki risiko besar penularan virus corona dan juga potensi gangguan keamanan.
“Oleh karena itu, saya menekankan agar petugas mampu mengantisipasi berbagai potensi gangguan yang paling mungkin terjadi, sampai sekecil apapun,” tegas Hadi.
Panglima TNI mengatakan bahwa pembukaan PON XX Papua nanti, akan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, acara tersebut akan menjadi perhatian nasional, bahkan internasional.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono. Ia menyebutkan situasi Papua menjelang pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tanggal 2 Oktober 2021, berada dalam kondisi kondusif.
“Alhamdulillah situasi kondusif,” kata Rusdi.
Untuk menjaga keamanan perhelatan pesta olahraga empat tahunan itu, kata Rusdi, Polri menggelar operasi pengamanan dengan sandi “Operaso Deraku Cartenz 2021”.
Operasi ini berlangsung selama perhelatan PON XX Papua dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.
“Untuk PON XX Papua, Polri menggelar Operasi Deraku Cartenz 2021 bersama TNI dan rekan-rekan terkait dan juga mitra Polri lainnya,” tutur Rusdi.
Rusdi menambahkan, segala kegiatan menjelang pembukaan PON XX Papua sedang berjalan, dan Polri telah mengantisipasi serta mempersiapkan segala hal terkait pengamanan termasuk pengawasan protokol kesehatan Covid-19.
Sementara itu, menurut Panitia Besar PON menjamin keamanan bagi atlet, peserta dan staf pendukung kontingen selama ajang berlangsung. Oleh karena itu kontingen tidak perlu khawatir ketika menjalani pertandingan.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Bidang II PB PON XX Papua, Roy Letlora.
“Tidak ada keraguan lagi bahwa PON akan tertunda, bahkan Bapak Presiden (Joko Widodo) dipastikan akan membuka langsung 2 Oktober. Semua pihak sudah berkomitmen untuk menjaga keamanan pelaksanaan,” kata Roy menjelaskan.
PB PON Papua bekerja sama dengan satuan gabungan keamanan dari TNI dan Polri sudah berkoordinasi sejak jauh hari untuk memberikan payung perlindungan pada tamu dari luar Papua.
Selain menurunkan lebih dari 9.000 personel keamanan yang diterjunkan di empat klaster, PB PON juga menyiapkan ruang khusus yang berisi peralatan canggih dari luar negeri untuk memantau situasi di lokasi pertandingan.
Tindakan persuasif juga dilakukan PB PON untuk meredam potensi konflik dari lingkungan sekitar arena seperti melakukan pembicaraan terbuka, hingga merekrut relawan PON Papua dari unsur warga lokal.
“Untuk perekrutan ini kami juga lakukan pemeriksaan latar belakang melibatkan BIN dan Kepolisian. Dari sekitar 17 ribu relawan, ada kurang lebih 70 yang tidak lolos ‘screening’. Ini menunjukkan tingkat keamanan di sana sudah sangat baik,” Roy memaparkan.
Roy menegaskan, bahwa aspek keamanan menjadi sangat vital di ajang olahraga multicabang nasional empat tahunan ini karena PON Papua mempunyai nilai untuk menjaga marwah negara.
Sumber: polithings.id