JAKARTA – Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan persiapan pengamanan PON Papua berjalan dengan sangat baik, melibatkan seluruh stakeholder Polri dari pusat hingga daerah.
Ia pun menjamin keamanan pelaksanaan olahraga terbesar di Indonesia itu, Pihaknya pun menyatakan bawa pengamanan fokus ke dua hal, yakni ancaman dari kelompok kriminal bersenjata.
“Persiapan difokuskan ke dua hal yakni pengamnan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan kelompok radikal,” tegasnya dalam wabinar kebangsaan dengan tema “Penyelenggaraan PON Papua dan Semangat Bangkit dari Pandemi” yang digelar Rumah Perdamaian Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).
Narasumber yang dihadirkan adalah Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani, seniman Papua Putri Nere, Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Koordinator PPI Dunia Choirul Anam, dan milenial Papua Amos Sury’el Tauruy.
Menurut Ketua Rumah Perdamaian UI, Muhammad Sya’roni Rofii, penyelenggaraan webinar ini diharapkan bisa menjadi penyemarak penyelenggaraan PON Papua yang digelar bulan depan. Kegiatan itu menjadi bukti komitmen pemerintah dalam membangun seluruh penjuru Indonesia, tak terkecuali Papua.
“Sebab ada persepsi di publik Papua mereka terpinggirkan dari agenda pembangunan pemerintah pusat. Padahal faktanya pemerintah sedang berusaha membangun secara terencana tanpa membeda-bedakan daerah,” ujarnya.
Menurutnya, penyelenggaraan PON di Papua bisa menjadi momentum untuk bangkit dari pandemi. Sebab, selama dua tahun terakhir bangsa Indonesia diselimuti oleh ketidakpastian karena pandemi.
“Ajang PON bisa menjadi perekat solidaritas nasional, apalagi berdekatan dengan Hari Sumpah Pemuda,” imbuhnya.
Sementara dalam paparannya, Jaleswari mengatakan PON pertama di ‘Bumi Cendrawasih’ ini merupakan momentum pemerataan pembangunan di Papua. Event olahraga bisa meningkatkan geliat infrastruktur di daerah seperti hotel, transportasi, dan fasilitas olahraga.
PON 20 juga melibatkan atlet disabilitas yang merupakan simbol Indonesia ramah terhadap penyandang disabilitas. Ia menyebut Papua merupakan penghasil atlet dengan semangat dan bakat yang luar biasa, seperti Boaz Solossa yang menjadi inspirasi anak muda.
“Ini merupakan kehormatan bagi Papua untuk menjadi momentum meningkatkan prestasi di kancah nasional dan Internasional, momentum mempercepat vaksinasi nasional, perhatian besar dari pemerintah pusat untuk kesuksesan PON Papua merupakan hal yang terus di apresiasi,” jelasnya.
Sementara Putri Nere menyebut penyelengaraan PON itu merupakan kebangaan bagi orang Papua. “Semua harus bersinergi untuk menyukseskan Pon Papua. Persiapan pemerintah sudah baik, tugas kita sekarang adalah membantu mempromosikan PON Papua,” katanya.
Choriul Anam pun menekankan PPI seluruh dunia sangat mendukung penyelenggaraan PON Papua untuk membangkitkan semangat baru di masa pandemi. “PON Papua bisa menjadi momentum untuk menunjukkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi,” ujarnya.
Sumber: nasional.okezone.com