Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Login
Jurnalisme Investigatif
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi
No Result
View All Result
Jurnalisme Investigatif
No Result
View All Result
Home Pendapat Ahli

KontraS kritik Kapolri: Kinerja bertolak belakang dengan tagline

7 Mei 2021
in Pendapat Ahli
0
KontraS kritik Kapolri: Kinerja bertolak belakang dengan tagline
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappScan QR Code

Kamu mungkin suka

Tetap Sehat dan Bugar Selama Ramadan: Kiat dan Trik dari Ahli Kesehatan

Tetap Sehat dan Bugar Selama Ramadan: Kiat dan Trik dari Ahli Kesehatan

1 tahun ago
Kritik 100 hari kerja Kapolri, Kontras: Tak ada perbaikan penegakan hukum dan HAM

Kritik 100 hari kerja Kapolri, Kontras: Tak ada perbaikan penegakan hukum dan HAM

4 tahun ago

JAKARTA, AYOBANDUNG.COM — Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengkritisi kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jelang 100 hari masa kerjanya. Kontras mendapati komitmen Listyo soal penegakan hak asasi manusia ternyata tak sesuai  penerapannya di lapangan.

“Secara umum, kami melihat tidak adanya perubahan signifikan dalam memperbaiki kinerja institusi Korps Bhayangkara,” kata peneliti KontraS, Rozy Brilian dalam konferensi pers virtual, Kamis, 6 Mei 2021.

Rozky menemukan institusi Polri tidak menunjukkan itikad ke arah lebih baik di bawah kepemimpinan Listyo. Bahkan ia menyinggung Polri yang tidak menghapuskan budaya kekerasan.

“Hal ini bertolak belakang dengan tagline yang diusung, yaitu prediktif, responsibilitas, dan transparan berkeadilan (Presisi),” tutur Rozy.

Rozy juga menilai Polri menggunakan alasan pandemi Covid-19 sebagai usaha pembungkaman demokrasi dan pembatasan hak asasi. Misalnya aksi unjuk rasa yang kerap dibubarkan dengan dalih menghindari kerumunan.

“Kekerasan virtual dan nyata dilegitimasi oleh negara akibat pembiaran kewenangan polisi tanpa ada parameter yang jelas,” ujar Rozy.

Selain itu, Rozy menyampaikan kekecewaan terkait oknum polisi yang melakukan kekerasan hanya dikenakan sanksi etik. Menurutnya, hal itu terjadi karena pengawasan di kepolisian tidak berjalan tegas.

“Tidak ada upaya kuat pengawasan internal dan eksternal. Kadiv Propam saja pernah minta maaf ke Kapolri padahal harusnya ke publik karena kekerasan yang dirasakan oleh publik,” ucap Rozy.

Berita ini merupakan hasil kerja sama antara Ayo Media Network dan Republika.co.id.

Isi tulisan di luar tanggung jawab Ayo Media Network.

Tags: Kapolri Listyo Sigit Prabowo
Redaksi Jurnalismeinvestigatif

Redaksi Jurnalismeinvestigatif

Berita Terkait

Tetap Sehat dan Bugar Selama Ramadan: Kiat dan Trik dari Ahli Kesehatan

Tetap Sehat dan Bugar Selama Ramadan: Kiat dan Trik dari Ahli Kesehatan

by Salma Hn
2024/03/14
0

Jurnalismeinvestigatif.com - Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa di mana umat Muslim di seluruh dunia berpuasa dari terbit fajar hingga...

Kritik 100 hari kerja Kapolri, Kontras: Tak ada perbaikan penegakan hukum dan HAM

Kritik 100 hari kerja Kapolri, Kontras: Tak ada perbaikan penegakan hukum dan HAM

by Redaksi Jurnalismeinvestigatif
2021/05/07
0

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyampaikan catatannya mengenai 100 hari kerja Kapolri Jenderal...

100 hari Jenderal Listyo Sigit pimpin polri, Kontras lontarkan 5 kritik tajam

100 hari Jenderal Listyo Sigit pimpin polri, Kontras lontarkan 5 kritik tajam

by Redaksi Jurnalismeinvestigatif
2021/05/07
0

jpnn.com, JAKARTA - Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras) menilai, selama 100 hari kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol...

Kasus sate beracun: Aiptu Tomy mengaku hanya pelanggan salon Na, polisi dalami soal nikah siri

Kasus sate beracun: Aiptu Tomy mengaku hanya pelanggan salon Na, polisi dalami soal nikah siri

by Redaksi Jurnalismeinvestigatif
2021/05/06
0

Harianjogja.com, JOGJA-- Polisi kini tengah mendalami kasus sate beracun yang menewaskan seorang bocah di Sewon, Bantul. Kasus sate beracun dengan...

Next Post
100 hari Jenderal Listyo Sigit pimpin polri, Kontras lontarkan 5 kritik tajam

100 hari Jenderal Listyo Sigit pimpin polri, Kontras lontarkan 5 kritik tajam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Bisnis
  • Gagasan Ahli
  • Gercep Polri
  • Isu Polri
  • Jaga Negeri
  • Kamtibmas
  • Nasional
  • Pendapat Ahli
  • Pendidikan
  • Sains Teknologi
  • Sorotan
  • Sosial Politik
  • Trending no.1 Media Sosial

Berita Terbaru

Disdik Kepri Umumkan Hasil SPMB 2025, Daftar Ulang Dibuka Mulai 30 Juni

Disdik Kepri Umumkan Hasil SPMB 2025, Daftar Ulang Dibuka Mulai 30 Juni

30 Juni 2025
KPK Periksa Mantan Komisaris PT Pertamina Terkait Kasus Korupsi Pengadaan LNG

KPK Periksa Mantan Komisaris PT Pertamina Terkait Kasus Korupsi Pengadaan LNG

30 Juni 2025
MK Putuskan Pemilu Serentak Nasional dan Daerah Dipisah Mulai 2029

MK Putuskan Pemilu Serentak Nasional dan Daerah Dipisah Mulai 2029

30 Juni 2025
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Sorotan
  • Pendapat Ahli
  • Sosial Politik
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi

© Copyright Jurnalisme Investigatif Team All Rights Reserved -