Site icon jurnalismeinvestigatif.com

Irjen Pol Agus Suryonogroho Sebut H10 Cerminan Kedewasaan Organisasi Kelola Operasi Nasional

Irjen Pol Agus Suryonogroho Sebut H10 Cerminan Kedewasaan Organisasi Kelola Operasi Nasional

Irjen Pol Agus Suryonogroho Sebut H10 Cerminan Kedewasaan Organisasi Kelola Operasi Nasional

Jakarta – Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 telah memasuki Hari Kesepuluh (17–26 November 2025) dengan menunjukkan konsistensi pelaksanaan yang kuat dan mendalam. Seluruh jajaran melaporkan kegiatan edukasi, pencegahan, dan penegakan hukum dengan ritme yang stabil dan sesuai arahan operasi. Hasil H10 ini menjadi cerminan kedalaman operasi dan kesiapan penuh menghadapi fase lanjutan.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa H10 adalah fase penting untuk menilai efektivitas pekan pertama dan memulai penyesuaian strategis. Beliau menekankan perlunya menjaga keakuratan data harian karena setiap angka digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang cepat.

Kegiatan pre-emtif atau pembinaan dan penyuluhan menunjukkan penguatan terbesar, mencapai total 321.327 kegiatan Binluh pada H10. Angka ini menegaskan bahwa jajaran berhasil memperluas jangkauan edukasi dengan menyentuh komunitas, pelajar, pekerja dan lingkungan formal lainnya.

Rincian kegiatan mencakup 115.998 sambang komunitas R2 dan R4, 108.771 sosialisasi sekolah/kampus, serta 96.558 sosialisasi perusahaan/pabrik. Kakorlantas menilai, “Pembinaan yang intensif akan memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tertib berlalu lintas.”

Intensitas pemasangan materi edukasi juga masif, mencapai 2.289.495 kegiatan seperti spanduk leaflet dan stiker. Upaya sistematis ini dilakukan untuk meningkatkan visibilitas pesan keselamatan di ruang publik. Kakorlantas meminta ritme ini dipertahankan pada pekan kedua operasi.

Data giat preventif pada H10 mencapai 2.245.166 kegiatan, menjadikannya penyangga utama stabilitas ruang jalan. Kakorlantas menegaskan bahwa pencegahan yang kuat akan mengurangi ruang terjadinya pelanggaran dan risiko kecelakaan.

Kegiatan pencegahan meliputi 61.345 ramp check pengemudi bus/truk dan 103.539 pengecekan kelengkapan di institusi pendidikan dan sektor usaha. Penempatan personel di lokasi rawan pelanggaran mencapai 314.922 kegiatan.

Turjawali menjadi komponen terbesar preventif dengan 1.394.901 kegiatan, berperan sebagai ujung tombak pengaturan arus lalu lintas pada titik padat mobilitas. Kakorlantas meminta pemetaan titik rawan diperbarui setiap hari untuk menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat.

Total penindakan hukum pada H10 berjumlah 995.435 perkara, menunjukkan dominasi penegakan berbasis teknologi dan pendekatan humanis. Rinciannya terdiri dari 73.523 ETLE statis, 67.783 ETLE mobile, 13.094 tilang manual, dan 841.035 teguran.

Dominasi penggunaan ETLE menunjukkan keberhasilan transformasi menuju penegakan hukum yang lebih objektif. Sementara tingginya angka teguran menggambarkan interaksi edukatif langsung petugas di lapangan. Kakorlantas meminta wilayah menjaga kualitas dokumentasi ETLE dan memastikan akuntabilitas data.

Fokus Balap Liar dan Perlindungan Kelompok Rentan

Data H10 mencatat 1.013 kegiatan penindakan balap liar, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di beberapa wilayah rawan. Kakorlantas menekankan bahwa balap liar dan keselamatan pejalan kaki harus menjadi fokus harian.

Kegiatan perlindungan pejalan kaki mencapai 3.296 kegiatan, dengan fokus pada zona sekolah, pasar, dan pusat kota. Kakorlantas meminta seluruh wilayah meningkatkan patroli malam dan memperkuat pemantauan informasi balap liar.

Data laka H10 mencatat 1.671 kejadian, dengan 177 korban meninggal dunia, 284 luka berat, dan 2.114 luka ringan. Kerugian material mencapai Rp 3.388.932.212. Kakorlantas menegaskan setiap kejadian laka harus segera dianalisis untuk menentukan langkah korektif yang tepat.

Kakorlantas meminta wilayah segera memperbarui daftar 10 titik rawan laka dan melaksanakan tindakan korektif secara proporsional. Rekayasa lalu lintas dan peningkatan pengawasan harus menjadi prioritas.

Arahan tindak lanjut Kakorlantas menekankan lima penekanan utama yaitu mengoptimalkan kegiatan pre-emtif dan preventif, memperkuat penegakan hukum berbasis ETLE, meningkatkan penanganan balap liar, melakukan analisis cepat terhadap tren laka lantas, serta memperkuat publikasi positif.

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho, S.H., M.Hum., mengajak masyarakat untuk terus mendukung Operasi Zebra 2025 dengan menjaga kepatuhan dan mengutamakan keselamatan di jalan. Korlantas Polri berkomitmen menjaga profesionalitas dan kualitas pelayanan hingga akhir operasi.

Exit mobile version