Site icon jurnalismeinvestigatif.com

Bahlil Lahadahli Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Capai 5 Persen

Bahlil Lahadahli Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Capai 5 Persen

Bahlil Lahadahli Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Capai 5 Persen

JAKARTA – Menteri Investasi/Ketua Komite Investasi Bahlil Lahadahlia mengakui pemulihan ekonomi pascapandemi tidak akan mudah. Namun, dia optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2021 mampu mencapai 4,5-5%. “Kuartal IV saya yakin akan tumbuh 4,5%-5%,” kata Bahlil, Minggu (9/1).

Bahlil yakin ekonomi Indonesia tumbuh 3,5 persen di kuartal III. Ia mengaku bersyukur atas pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut meski sebelumnya sempat terjadi gangguan terhadap perekonomian domestik akibat penerapan PPKM di beberapa daerah.

“Apa yang terjadi? Kita lihat pertumbuhan impor dan ekspor kita 50%, pertumbuhan investasi kita sekitar 5-6%, lalu konsumsi kita benar-benar hanya turun 1%, belanja pemerintah tidak optimal, tapi di kuartal keempat pasti akan turun. Jauh lebih baik dari kuartal ketiga,” katanya.

Bahlil menyadari tidak semua orang senang dengan kinerja pemerintahan saat ini. Namun, dia memastikan pertumbuhan ekonomi secara bertahap membaik.

Artinya, pemerintahan Jokowi di bawah presiden yang memimpin kita sebagai anggota kabinet mampu secara perlahan menjalankan langkah-langkah strategis perekonomian untuk perbaikan yang lebih baik, ujarnya.

Sebelumnya, indikator politik Indonesia merilis hasil survei nasional terbaru. Dalam survei Desember 2021, diketahui mayoritas responden menilai perekonomian nasional sedang buruk.

“Sebanyak 33% masyarakat kita menilai kondisi perekonomian nasional masih buruk, mengatakan sekitar 24% baik atau sangat baik,” kata Direktur Eksekutif Burhanuddin Muhtadi dalam webinar online, Minggu (1/9).

Namun jika dilihat trennya, Burhanuddin mengatakan responden yang mempersepsikan kondisi ekonomi nasional buruk terus menerus mengalami penurunan. Sebelumnya pada Mei 2020 diketahui kondisi ekonomi nasional sempat pernah dipersepsikan buruk hingga 81 persen.

Namun kini dalam survei terbaru, angkanya sudah berada di 33,2 persen.”Jadi ini kabar baiknya ada proses pemulihan ekonomi yang terus berjalan tapi masih lebih banyak mengatakan buruk ketimbang baik,” ujarnya.

Baca juga : Menjaga Stabilitas Pemerintahan di Tahun Politik 

Sumber: Republika.co.id

Exit mobile version