Jakarta – Hari ketiga pelaksanaan Operasi Zebra 2025 pada Rabu, (19/11) menunjukkan peningkatan aktivitas yang masif dan signifikan di seluruh jajaran Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Kepolisian Daerah (Polda) se-Indonesia. Konsistensi operasional jajaran Korlantas dalam merespons arahan pimpinan membuat kegiatan edukatif, preventif, dan penegakan hukum mengalami lonjakan angka dibanding dua hari sebelumnya.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menyatakan bahwa peningkatan masif pada seluruh jenis kegiatan di hari ketiga adalah indikator positif yang menunjukkan kesiapan di wilayah.
“Setiap hari operasi harus menghasilkan analisis baru yang digunakan untuk memperbarui pendekatan lapangan. Pola ini mencerminkan prinsip pengamanan berbasis data yang menjadi fokus utama Operasi Zebra 2025,” kata Kakorlantas di Jakarta, Kamis, (20/11).
Menurutnya, keberhasilan hari ketiga tidak hanya diukur dari volume kegiatan, tetapi juga dari stabilitas sentimen publik yang terjaga. Publik disebut melihat kehadiran petugas tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sumber informasi keselamatan yang kredibel.
Lonjakan Aktivitas Edukasi Mencapai 496 Persen
Giat edukasi keselamatan atau Dikmas Lantas pada H3 mencatat kenaikan yang sangat besar. Secara keseluruhan, kegiatan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) meningkat dari 4.258 kegiatan pada 2024 menjadi 25.398 kegiatan pada 2025, atau naik lebih dari 496 persen.
Peningkatan ini merata pada semua sub-kegiatan, termasuk sambang komunitas, sosialisasi ke sekolah, kampus, dan pabrik, sejalan dengan arahan Kakorlantas untuk memperkuat edukasi kepada kelompok usia rentan.
Kegiatan penyuluhan melalui media juga menunjukkan tren positif. Total publikasi media meningkat 24,7 persen, mencapai 229.747 unggahan. Media sosial menjadi saluran dominan dalam penyebaran pesan keselamatan. Sementara itu, penyebaran bahan kampanye keselamatan seperti leaflet dan stiker juga naik 25,9 persen, mencapai 365.084 materi yang didistribusikan.
Preventif Diperkuat, Ramp Check Naik 913 Persen
Kegiatan preventif juga mengalami lonjakan tertinggi sejak hari pertama. Total kegiatan preventif tercatat meningkat 80,6 persen, dari 184.423 pada 2024 menjadi 333.149 pada 2025.
Peningkatan tertinggi terjadi pada kegiatan patroli, pengawasan, dan penempatan personel di lokasi rawan. Kakorlantas menyebut lonjakan ini menunjukkan respons cepat jajaran untuk menjadikan preventif sebagai pilar utama menurunkan risiko kecelakaan.
Secara spesifik, kegiatan ramp check atau pengecekan kendaraan mengalami peningkatan sebesar 913 persen. Pengecekan bersama sekolah, kampus, dan perusahaan juga melonjak 1.239 persen. Hal ini menunjukkan bahwa jajaran tidak hanya fokus pada pengaturan arus, tetapi juga pada keselamatan kendaraan yang beroperasi di jalan raya.
Sementara itu, kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli (Turjawali) tetap menjadi tulang punggung penanganan arus lalu lintas, dengan jumlah mencapai 219.134 kegiatan, naik 33,3 persen.
Penegakan Hukum Selektif, Tilang Manual Turun Tajam
Giat penegakan hukum (Gakkum Lantas) pada H3 menunjukkan peningkatan yang terukur. Total penindakan mencapai 163.236 perkara, naik 4,1 persen dibanding 2024. Pola ini mengindikasikan bahwa penindakan dilakukan secara selektif dan fokus pada pelanggaran fatalitas.
Sistem ETLE mobile mencatat lonjakan terbesar, yaitu 12.524 perkara atau naik 197,1 persen. Di sisi lain, tilang manual mengalami penurunan signifikan sebesar 88,4 persen, menunjukkan konsistensi kebijakan Polri untuk mengutamakan ETLE sebagai kanal utama penindakan.
Pelanggaran roda dua, seperti tidak menggunakan helm standar dan berkendara di bawah umur, masih mendominasi. Sementara pelanggaran balap liar roda dua meningkat 63,3 persen.
Balap Liar Diberantas Intensif, Kecelakaan Fluktuatif
Penanganan balap liar menjadi fokus utama di H3 dengan total 106 kegiatan penertiban dan 101 kendaraan R2 diamankan. Polda Jawa Timur menjadi wilayah dengan kegiatan paling intensif. Kakorlantas mengarahkan agar penindakan balap liar ini diarahkan untuk memastikan tidak ada aktivitas menjelang Tahun Baru 2026.
Terkait data kecelakaan, H3 mencatat 207 kasus dengan 22 korban meninggal dunia. Angka kecelakaan ini mengalami kenaikan dibanding dua hari sebelumnya, sehingga Kakorlantas meminta pemetaan kecelakaan dari H1 hingga H3 dilakukan secara menyeluruh sebagai dasar penentuan prioritas pengamanan pada pekan kedua Operasi Zebra dan referensi Operasi Lilin 2025.
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. meminta jajaran untuk memperkuat kerja sama dengan komunitas ojek online, komunitas otomotif, dan institusi pendidikan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mendukung Operasi Zebra 2025 dengan mematuhi peraturan dan mengutamakan keselamatan saat berkendara. Keselamatan di jalan merupakan hasil kerja bersama,” pungkasnya, menegaskan komitmen Korlantas Polri melaksanakan operasi ini secara profesional, humanis, dan konsisten hingga akhir.

