Site icon jurnalismeinvestigatif.com

Kontroversi Kesaksian Aep dalam Kasus Vina dan Eky Cirebon

JurnalismeInvestigatif.com – Sosok Aep, saksi dalam kasus Vina Cirebon, mendadak viral dan dicari-cari netizen setelah Pegi Setiawan dibebaskan. Menurut polisi, Aep merupakan saksi kunci dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada tahun 2016.

Dalam kesaksiannya, Aep mengaku mengenal beberapa pelaku pembunuhan Vina dan Eky, termasuk Pegi Setiawan. Aep juga mengonfirmasi foto Pegi yang ditunjukkan oleh polisi.

Salah satu keterangan penting yang disampaikan Aep adalah bahwa ia melihat sepeda motor Smash warna pink di lokasi kejadian. Sepeda motor tersebut, menurut Aep, milik Pegi dan dikendarai saat kejadian.

Aep sendiri bukan warga asli Cirebon. Ia dilahirkan di Pleret, Purwakarta, tetapi tinggal di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Namun, Aep tercatat sebagai warga Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Dalam tayangan video di kanal YouTube KDM, Aep memberikan keterangan yang sama. Ia menceritakan bahwa dirinya membeli rokok di warung samping SMP 11 sekitar pukul 21.30. Saat itu, ia melihat sepeda motor yang kemudian diketahui dikendarai Vina yang berboncengan dengan Eky melintas.

“Terus dilempari batu, lalu kabur. Terus dikejar sama anak muda yang biasa nongkrong di situ. Ada 4 motor boncengan,” tuturnya dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Selasa (9/7).

“Saya takut di situ, terus pulang. Setelah itu saya nggak tahu (kejadian apapun),” sambungnya.

“Nggak tahu (peristiwa pembunuhan, pemerkosaan). Iya (cuma tahu peristiwa saat korban dikejar dan dipepet),” imbuh dia.

Aep mengungkap bahwa semua keterangannya itu sudah disampaikan kepada penyidik dan masuk dalam BAP pada 2016. “Enggak (ditambah atau dikurangi),” tuturnya.

Dia menyebut bahwa dirinya tidak mengenal nama-nama para pelaku. “Kalau wajah saya tahu, karena kan sering nongkrong di situ,” ujarnya.

Aep juga mengaku mengenali wajah Pegi. “Waktu peristiwa itu (Pegi) ada (di lokasi). Dia sering kumpul sama anak-anak situ,” sebutnya.

Disinggung soal perbedaan kesaksian orangtua, adik, tetangga dan rekan kerja Pegi, Aep mengaku siap dikonfrontir. Dimana sejumlah saksi menyatakan bahwa saat kejadian Pegi Setiawan tidak ada di Cirebon.

Melainkan tengah bekerja sebagai buruh bangunan di Bandung. “Yakin saya. Siap saya (disumpah dengan Alquran),” tegasnya.

Sosok Aep langsung mendapat sorotan dari pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Reza bahkan mendesak polisi untuk memproses hukum Aep, yang disebut polisi sebagai saksi kunci dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.

“Pegi bebas, masalah belum tuntas. Aep perlu diproses hukum,” kata Reza dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Juli 2024.

Menurut Reza, dalam kasus ini, Aep adalah sosok yang paling merusak pengungkapan fakta. Hal ini karena Aep dinilai telah memberikan keterangan palsu alias false confession.

“(Keterangan) Aep itu datang dari mana? Dari dirinya sendiri ataukah dari pengaruh eksternal? Jika dari pihak eksternal, siapakah pihak itu?” ungkap Reza.

Menurut Reza, ada yang janggal dalam keterangan yang diberikan Aep. Ia mengaku melihat para pelaku dari jarak sekitar 100 meter dan mengingat wajah mereka.

Namun, kondisi di TKP diduga tidak memungkinkan untuk melihat jelas, apalagi mengingat wajah para pelaku, karena minimnya penerangan. Terbaru, beredar video Pegi Setiawan menantang Aep untuk keluar dan menunjukkan diri.

Dalam video tersebut, Pegi terlihat mengenakan hoodie warna oranye. Ia didampingi oleh seorang pria berkaos hitam yang merupakan salah satu kuasa hukumnya, Toni RM.

Dalam video itu, Pegi membantah semua pernyataan dan kesaksian Aep.

Baca Juga : Saka Tatal Ajukan Peninjauan Kembali Terkait Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari JurnalismeInvestigatif.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.    

Exit mobile version