Site icon jurnalismeinvestigatif.com

BMKG: Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis di Jawa Barat

Kekeringan meteorologis Jawa Barat

Kekeringan meteorologis Jawa Barat

JurnalismeInve – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat telah mengeluarkan peringatan dini terkait kekeringan meteorologis yang terjadi di beberapa kecamatan di empat kabupaten di Jawa Barat.

Peringatan ini dikeluarkan pada dasarian pertama 1-10 Agustus 2023, dan beberapa daerah berstatus siaga menghadapi ancaman kekeringan yang semakin menguat.

Kami mencoba menjelaskan tentang peringatan dini kekeringan meteorologis, wilayah yang terdampak, dan potensi dampak yang ditimbulkan oleh fenomena ini.

Daerah Rawan Kekeringan

Menurut prakirawan Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Dwi Yoga Primartono, status siaga kekeringan meteorologis tersebar di beberapa kecamatan, antara lain:

  1. Kecamatan Padalarang dan Parongpong di Kabupaten Bandung Barat
  2. Kecamatan Gegesik di Kabupaten Cirebon
  3. Kecamatan Darma di Kabupaten Kuningan
  4. Kecamatan Jatiwangi, Lemah Sugih, dan Malausma

Status siaga ini menandakan bahwa tanda-tanda kekeringan semakin menguat, dan daerah-daerah tersebut berada dalam ancaman kekeringan yang disebabkan oleh curah hujan di bawah normal.

Penyebab Kekeringan Meteorologis

Kekeringan meteorologis terjadi ketika curah hujan di suatu daerah berada di bawah normal dalam jangka waktu tertentu. BMKG menggunakan kriteria jumlah hari tanpa hujan selama 31 hari dengan prakiraan kemungkinan curah hujan kurang dari 20 milimeter per sepuluh hari atau dasarian lebih dari 70 persen untuk menetapkan status siaga.

Selain itu, ada juga status awas yang menunjukkan bahwa kekeringan siap terjadi. Indikasinya adalah jumlah hari tanpa hujan selama 61 hari dengan prakiraan kemungkinan curah hujan kurang dari 20 milimeter per sepuluh hari atau dasarian lebih dari 70 persen.

Adapun status waspada menunjukkan bahwa daerah tersebut mengalami kekeringan, dan BMKG telah menetapkan beberapa daerah di Jawa Barat dengan status waspada, seperti sebagian wilayah Karawang, Subang utara, Indramayu, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Kuningan, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya utara, Ciamis, dan Pangandaran.

Potensi Dampak Kekeringan

Kekeringan meteorologis dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai sektor, terutama pertanian dan ketersediaan air. Beberapa potensi dampak yang perlu diwaspadai adalah:

  1. Dampak bagi Sektor Pertanian: Kekeringan dapat menyebabkan sistem tadah hujan menjadi tidak optimal, sehingga dapat mengganggu produktivitas dan hasil pertanian.
  2. Keterbatasan Air Tanah dan Air Bersih: Kekeringan dapat mengurangi ketersediaan air tanah dan menyebabkan kelangkaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat.
  3. Potensi Kebakaran: Kekeringan juga meningkatkan potensi kebakaran di wilayah yang terkena dampak, terutama pada musim kemarau yang panjang.

Peringatan Dini dan Tindakan Pencegahan

Peringatan dini kekeringan meteorologis yang dikeluarkan oleh BMKG ditujukan kepada masyarakat umum dan pemangku kepentingan terkait. Semua pihak diharapkan berhati-hati terhadap ancaman kekeringan dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu meningkatkan koordinasi untuk mengatasi potensi dampak kekeringan dan memberikan dukungan bagi masyarakat yang terdampak.

Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan dan koordinasi yang baik untuk menghadapi ancaman kekeringan ini. Mari bersama-sama menjaga lingkungan dan mengurangi dampak dari fenomena alam ini.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

  1. Apa yang dimaksud dengan kekeringan meteorologis? Kekeringan meteorologis terjadi ketika curah hujan di suatu daerah berada di bawah normal dalam jangka waktu tertentu.
  2. Apa saja kecamatan yang berstatus siaga kekeringan meteorologis? Kecamatan Padalarang dan Parongpong di Kabupaten Bandung Barat, Kecamatan Gegesik di Kabupaten Cirebon, Kecamatan Darma di Kabupaten Kuningan, serta Kecamatan Jatiwangi, Lemah Sugih, dan Malausma.
  3. Apa saja dampak dari kekeringan meteorologis? Dampaknya meliputi gangguan pada sektor pertanian, ketersediaan air tanah yang terbatas, dan peningkatan potensi kebakaran.
  4. Apa yang harus dilakukan menghadapi ancaman kekeringan ini? Masyarakat dan pemangku kepentingan perlu berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi dampak kekeringan.
  5. Apakah semua wilayah di Jawa Barat terdampak kekeringan? Tidak, hanya beberapa wilayah yang berstatus siaga dan waspada kekeringan.

Baca Juga : Beda data soal Gandum antara Kemendag dan Kementan

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari jurnalismeinvestigatif.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainya.

Exit mobile version