Site icon jurnalismeinvestigatif.com

Murid PAUD Meninggal Usai Divaksin, Komnas KIPI Tunggu Hasil Investigasi

Murid PAUD Meninggal Usai Divaksin, Komnas KIPI Tunggu Hasil Investigasi soal

Murid PAUD Meninggal Usai Divaksin, Komnas KIPI Tunggu Hasil Investigasi soal -Jurnalismeinvestigatif | Sumber foto : Kompas.com

JAKARTA  – Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan Komisi Daerah Komda KIPI tentang seorang anak di Cianjur, Jawa Barat, berinisial ZL, yang diduga meninggal sehari setelah divaksinasi Covid-19.

Hindra mengatakan bahwa Komda KIPI masih menyelidiki kejadian tersebut.

“Setelah audit Komda dan Komnas, penyidikan Komda masih belum tuntas,” kata Hindra melalui pesan singkat, Rabu (19/1/2022).

Sebelum meninggal, ZL, siswa PAUD dari Kecamatan Pasirkuda, mengalami demam tinggi dan kejang-kejang. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Covid19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, membenarkan informasi tersebut saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

“Meninggal dunia kemarin pukul 10.15 WIB di IGD Puskesmas setempat,” kata Yusman dilansir dari Kompas.com, Rabu (19 Januari 2022).

Dilaporkan ZL sebelumnya mengikuti vaksinasi khusus Covid-19 untuk anak-anak yang dilakukan di SD setempat pada Senin pagi (17 Januari 2022).

Sebelum divaksinasi, ZL melalui proses review dan mendapatkan persetujuan orang tua.

“Selama konsultasi dan pengujian, anak tersebut tidak memiliki kesehatan yang baik dan pada saat itu dinyatakan memenuhi syarat untuk imunisasi,” katanya.

Baca juga: Bupati Cianjur: Anak PAUD yang Meninggal Usai Vaksin Punya Riwayat Stunting dan Gizi Buruk

Namun, kata Yusman, setelah ZL divaksinasi atau pada sore hari, orang tua siswa memberi tahu tim medis bahwa anaknya mengalami demam.

“Saat itu dokter puskesmas memberikan obat penurun panas dan memberikannya kepada guru,” kata Yusman.

Namun, pada malam harinya, ZL mengalami demam dan kejang-kejang, sehingga ia segera dibawa ke klinik untuk berobat.

“Kondisi sempat membaik dan pulang, tetapi kembali mengalamai demam dan dilarikan ke ruang gawat darurat rumah sakit. Namun, ketika dia akan dipindahkan ke rumah sakit terdekat, orang tuanya tidak setuju. keberatan,” kata Yusman.

Yusman mengatakan telah melaporkan kejadian tersebut ke Komnas KIPI dan mengategorikannya sebagai KIPI berat.

“Meski dugaan sementara ini KIPI, tetapi tentu untuk pastinya harus menunggu hasil dari Komnas KIPI,” imbuhnya.

Baca juga : Apa Kata Pakar Soal Kurikulum Prototipe Usulan Menteri Nadiem ?

Exit mobile version