Site icon jurnalismeinvestigatif.com

Berlomba masuk bank digital, tapi tetap waspada aspek ini

Foto: pexels expect best

Berlomba masuk bank digital, tapi tetap waspada aspek ini

 

Dewasa ini transformasi digital memang terjadi di hampir semua sektor, tak terkecuali perbankan. Namun perubahan itu juga menimbulkan tantangan serta potensial resiko. Apa saja ?

 

Jakarta – “Terdapat potensial risk (risiko) dan tantangan dalam upaya transformasi bisnis menjadi fully digital banking,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK, Teguh Supangkat dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10/2021).

Tantangan pertama adalah data proteksi serta transfer data. Berikutnya resiko strategis dalam IT serta resiko keamanan siber. Ada juga penataan kelembagaan berorientasi pada digital. Di dalamnya ada talenta, pemimpin, budaya, serta desain organisasi digital.

Tantangan lainnya adalah kebocoran dan pelanggaran data pelanggan. Terdapat juga bias algoritma saat pemanfaatan AI dan resiko alih daya IT. Terakhir adalah ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Berikutnya adalah kerangka peraturan yang mendukung.

Dia menambahkan OJK berkomitmen mendorong transformasi digital di industri perbankan melalui penyusunan road map perbankan. Ini jadi pijakan pengembangan ekosistem berisikan kebijakan serta arah kebijakan struktural.

“Harapannya perbankan nasional yang resiliansi, kompetitif dan kontributif. Roadmap berisikan kebijakan jangka pendek dan arah kebijakan struktural,” ungkapnya.

Dalam acara yang sama , Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK, Agus Edy Siregar mengatakan lembaga keuangan perlu untuk mempercepat transformasi digital. Ini bisa dari inti hingga bisnis masing-masing pihak.

Menurutnya juga penting mengembangkan kerangka peraturan untuk memelihara inovasi dan transformasi digital yang melayani kepentingan publik.

“Lembaga keuangan perlu lebih adaptif dan inovatif dengan menggunakan teknologi seperti komputasi awan, blockhain dan AI,” jelas Agus.

 

Exit mobile version