Medan, CNN Indonesia –Wali Kota Medan Bobby Nasution mengklaim akan memberikan bantuan untuk warga yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.”Masyarakat yang terkena dampak [PPKM Darurat] akan kita berikan bantuan, pendataan baru selesai tadi malam,” kata dia, di Medan, Rabu (14/7).
Menurut Bobby, pihaknya saat ini masih membahas bentuk bantuan yang akan diberikan kepada warga Medan di masa PPKM Darurat, 12 Juli – 20 Juli 2021.
“Akan dibicarakan apakah bantuannya berupa uang tunai atau sembako. Mudah mudahan kita harap PPKM Darurat harus terlaksana dengan baik,” katanya.
Selain itu, kata dia, Pemerintah Kota Medan akan memaksimalkan telusur atau tracing di masa PPKM Darurat. Saat ini ada penurunan positivity rate Covid-19 di Medan menjadi 28 persen dari sebelumnya 30,01 persen. Jumlah warga Medan yang terpapar Covid-19 per 13 Juli bertambah 400-an orang.
“Saya ingatkan warga yang positif Covid ini bukan aib, jangan dicemooh, ajak tetangganya untuk terapkan prokes,” lanjut Bobby.
Terpisah, Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung menyebut warga tetap bisa melewati ruas jalan di area penyekatan jika dalam kondisi darurat. Warga hanya tinggal berkoordinasi dengan petugas di lapangan.
“Di titik penutupan jalan masih ada masyarakat yang belum sadar dan berusaha menerobos penutupan dengan alasan tidak jelas. Namun untuk alasan yang jelas, kami buka dan memperbolehkan untuk masuk. Misalnya membawa orang sakit, kemudian warga setempat,” kata Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Satlantas Polrestabes Bandung AKP Asep Kusmana di Bandung, Selasa (13/7).
Apabila di lokasi penyekatan jalan tidak ada petugas, Asep mempersilakan warga untuk membuka pembatas. Selama dalam kondisi sangat darurat, urusan kesehatan, dan terkait keselamatan jiwa. Warga hanya perlu merapikannya kembali.
“Namun kita juga menugaskan beberapa petugas di titik yang rawan. Apabila ada yang sangat urgen untuk melintas bisa meminta bantuan,” ucapnya.
Selain itu, Asep juga mengaku pihaknya sudah menindaklanjuti laporan terkait adanya pungutan liar (pungli) oleh oknum warga di sejumlah lokasi penyekatan. Oknum tersebut sengaja membuka pembatas dan menarik uang dari pengendara yang melintas.
“Sudah kami tindaklanjuti seperti di wilayah Dago dan Jalan Braga. Kami tangkap dan periksa di Polsek. Mudah-mudahan jadi efek jera buat yang lainnya,” katanya.
“Beberapa hari terakhir ini memang kasus di Jatim naik cukup signifikan, bahkan di hari ini kita juga mencapai angka rekor baru 6.269 kasus perhari,” kata Juru bicara Satgas Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al-Farabi, Selasa (13/7) malam.Sementara itu, kasus positif Covid-19 di Jawa Timur bertambah 6.269 kasus, per Selasa (13/7), atau naik signifikan dibanding pertambahan kasus sehari sebelumnya, Senin (12/7), yang hanya 2.742 kasus.
Tambahan 6.269 kasus baru per Selasa (13/7) itu antara lain berasal dari Surabaya dengan 1.621 kasus, Sidoarjo 447 orang, Gresik 396, Kota Malang 310, Kabupaten Kediri 271, Kabupaten Malang 264, Kabupaten Pasuruan 196, Jember 187, Ponorogo 184, dan Nganjuk dengan 168 kasus.
Jibril mengklaim itu disebabkan oleh peningkatan jumlah pemeriksaan sampel.
“Sebelum PPKM ini sampel yang diperiksa sehari di Jatim rata-rata di angka 6.000 sampai 7.000, ini per dua hari terakhir ini bisa dilihat 12 Juli, ada 18.980 sample per hari yang diperiksa, dan hari ini ada 16.566 sample,” ucapnya.